iklan jual beli mobil

Selamatkan Kota Kediri, Walikota Alihkan Dana Prodamas 2020 untuk Penanganan Covid-19

dana prodamas 2020 kediri
Wali Kota Kediri. Foto:istimewa

Suarajatim.com – Pendemi covid-19 yang masih terus berlanjut membuat Walikota Kediri mengambil keputusan untuk mengalihkan dana program pemberdayaan masyarakat (Prodamas) 2020 dengan total Rp144 miliar yang diberikan ke setiap RT per tahun dialihkan untuk penanganan pandemi covid-19 di Kota Kediri. 


"Ini tentunya keputusan berat, karena ini janji kampanye saya. Yang kami hapus hanya 2020, untuk selanjutnya tetap akan dilaksanakan mulai 2021," kata Wali Kota Kediri dalam keterangan yang disampaikannya di Kediri pada Jumat (17/4).

Baca: Kisah Pasien Positif Asal Kediri: Tak Pernah Bepergian ke Kawasan Merah Covid-19

Langkah ini, menurut Mas Abu – demikian ia biasa disapa - ditempuh guna menyelamatkan Kota Kediri dari bencana pandemi corona. Anggaran Prodamas Kota Kediri pada 2020 mencapai Rp. 144 miliar, yang rencananya akan diberikan kepada masing-masing RT sebesar Rp. 100 juta, semuanya akan dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Kediri.

"Penanganan COVID-19 ini tidak hanya pencegahan, tapi juga kita bicara tentang jaring pengaman sosial bagi warga terdampak, juga masa-masa recovery nanti setelah pandemik ini selesai," tambah Mas Abu.

Menurut Mas Abu, problem yang dihadapi Kota Kediri tak jauh beda dengan yang dihadapi oleh daerah lain. Anggaran yang dikeluarkan cukup besar untuk penanganan pandemi corona ini dan di sisi lain pendapatan juga turun drastis.

"Pendapatan Asli Daerah (PAD) terpukul karena sektor usaha lesu, pusat perbelanjaan, restoran, kafe, wisata, hiburan, hotel dan kegiatan tidak berjalan, padahal dari sana kita mendapatkan pajak. Sementara dana perimbangan atau dana transfer dari pemerintah pusat juga angkanya turun, seperti Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Insentif Daerah, semua berkurang," tambah Mas Abu.

Ia menambahkan, banyak hal yang harus dicarikan solusi guna penanganan pandemi corona ini. Selain untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, juga mencari solusi tentang kebutuhan makan untuk warga.

"Sementara kita harus menggerakkan ekonomi masyarakat. Penanganan corona tidak hanya persoalan beli APD (alat pelindung diri) atau mengobati yang sakit, Tapi juga memberi makan warga yang kelaparan," ujar Mas Abu.

Ia juga meminta maaf dengan kebijakan yang menghapus Prodamas 2020 ini, karena hal ini dinilai langkah yang terbaik.

"Saya berharap semua elemen masyarakat mendukung, saya meminta maaf Prodamas 2020 dihapus, ini langkah agar kita selamat dari musibah ini. Covid-19 ini sudah ditetapkan sebagai bencana nasional, pemerintah harus mengedepankan penanganan ini," tambah Mas Abu.

Prodamas sendiri sudah berjalan sejak periode pertama pemerintahannya, yakni sebesar Rp. 50 juta per RT, dan kemudian dilanjutkan di periode kedua kepemimpinannya dengan melipatgandakan jumlahnya menjadi Rp. 100 juta per RT.

Saat ini di Kota Kediri, jumlah orang dengan risiko mencapai 1.333 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 180 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) delapan orang, dan yang terkonfirmasi positif tujuh orang, dimana lima orang dirawat dan dua lainnya sembuh.//cw
LihatTutupKomentar