iklan jual beli mobil

Hari Penyakit Paru: CFD Jadi Arena Untuk Selamatkan Paru-Paru Dari Ancaman Polusi Udara

 

GSK


SJT – Sebagai bagian dari peringatan Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 2023 (World COPD Day 2023), GSK bersama PDPI bersama-sama mengadakan Kampanye Peduli Paru OK pada kegiatan Car Free Day (CFD) di sekitaran Bundaran HI, Jakarta. Kegiatan Kampanye Peduli Paru OK merupakan kelanjutan dari kerja sama antara GSK Indonesia dan PDPI yang penandatanganan Nota Kesepahamannya disaksikan langsung oleh perwakilan Kementerian Kesehatan pada bulan Mei 2023 yang lalu.

November adalah bulan kesadaran Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sedunia. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Breathing is Life, Act Earlier”. Tajuk ini sejalan dengan harapan bersama agar masyarakat dapat mempunyai kepedulian lebih tinggi terhadap penyakit paru, khususnya PPOK, juga bisa memahami tatalaksana dan pencegahannya demi kualitas hidup yang lebih baik.  


“Selama lebih dari 50 tahun, GSK telah menjadi pemimpin global dalam penyakit pernapasan, dan kepemimpinan kami terus menerus memainkan peranan penting dalam membantu pasien penyakit pernapasan untuk bernapas lebih baik. Menjadi suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat meluncurkan Kampanye Peduli Paru OK bersama dengan PDPI yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan paru demi kualitas hidup dan produktivitas pribadi yang lebih baik walaupun kualitas udara belum tentu mendukung“ ujar Manish Munot selaku President Director & General Manager GSK Indonesia. 


Laporan Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) 2023, menyebutkan bahwa faktor risiko PPOK paling umum adalah asap rokok dan polusi udara, yang berasal dari partikel kimia, gas industri atau rumah tangga. Saat ini, PPOK juga menjadi salah satu dari tiga penyebab kematian tertinggi di dunia. Sebanyak 90% dari kematian ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.  


Jumlah penderita PPOK di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta orang dengan prevalensi 5,6% menurut data dari Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK di Indonesia yang diterbitkan oleh PDPI tahun 2023. Jumlah ini akan terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah perokok dan kualitas udara yang kurang baik di beberapa wilayah Indonesia. 


Manish menambahkan “Kami berharap Kampanye Peduli Paru OK mampu menginspirasi masyarakat yang berisiko dan membantu pasien untuk mendapatkan informasi PPOK terkini, sehingga bisa berkonsultasi lebih dini ke Dokter untuk tatalaksana yang tepat”.


PPOK umum ditemukan pada populasi masyarakat berusia di atas 40 tahun dengan beberapa faktor risiko. Pasien cenderung kurang menyadari saat didiagnosis PPOK, sehingga sering kali datang ke Dokter dalam kondisi yang lebih buruk. PPOK disebabkan oleh peradangan saluran napas jangka panjang, yang menimbulkan keluhan batuk menahun, sesak napas, produksi dahak berlebihan, yang membatasi aktivitasnya sehari-hari dan menurunkan kualitas hidupnya. 


Untuk mengampanyekan pola hidup sehat, salah satunya melalui olahraga untuk kualitas pernapasan yang lebih baik, Kampanye Peduli Paru OK membuka akses pada pengunjung CFD bisa ikut serta di dalam berbagai macam aktivitas seperti jalan santai bersama, zumba dan permainan edukatif. Masyarakat juga bisa mengikuti akun Instagram @PeduliParu_OK untuk senantiasa membarui informasi seputar kesehatan paru langsung dari pakarnya.


LihatTutupKomentar