iklan jual beli mobil

4 Jenis Diet yang Bisa Kurangi Resiko Stroke

diet anti strokeStroke tak hanya menyerang usia manula

Kenali jenis diet apa saja yang baik dan bisa mengurangi resiko penyakit stroke

Stroke adalah penyakit yang cukup ditakuti oleh banyak orang tetapi banyak yang kurang memahami apa saja yang harus dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut akibat kurangnya edukasi dan informasi yang diterima.


Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 ditemukan sekitar 12 penderita stroke per 1000 penduduk Indonesia. Tidaklah mengerankan jika stroke dianggap sebagai pembunuh nomer satu di Indonesia, dimana orang yang sudah berusia di atas 65 tahun memiliki tingkat resiko paling tinggi meskipun terdapat 25% kemungkinan terjadi pada usia kurang dari 65 tahun bahkan pada anak-anak (aladokter.com)

Baca: Awas, Tidur Terlalu Lama Bisa Memicu Stroke

Serangan stroke terjadi ketika aliran darah ke otak berhenti disebabkan oleh pembuluh darah menuju otak yang tersumbat atau pecah. Berbagai macam cara yang dilakukan untuk menangani stroke seperti dengan suntikan, obat-obatan, terapi dan lain-lain.

Tetapi sebaik-baiknya pengobatan tentu saja akan lebih baik jika kita berupaya untuk menghindari dan mencegah penyakit tersebut menyerang tubuh kita. Hal yang paling lazim dilakukan adalah dengan olahraga dan menjaga pola makan atau diet.

Baca: 27 Persen Mahasiswa Kedokteran Mengalami Depresi. Benarkah?

Diet yang populer sekalipun belum tentu cocok bagi tubuh anda, apalagi jika anda memiliki faktor resiko terhadap penyakit-penyakit berbahaya seperti stroke, jantung atau penyakit kardiovaskuler lainnya.

Pada umumnya orang berpendapat bahwa segala jenis diet adalah baik, bertujuan untuk membuat badan lebih sehat, menjaga berat badan yang ideal tanpa mengetahui bahwa ternyata jika salah memilih metode diet maka riskan mendatangkan penyakit bagi tubuh termasuk stroke.

Kenali jenis diet apa saja yang baik dan bisa mengurangi resiko penyakit stroke baik bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang tidak memilikinya.
  1. Diet Paleo.

    Bisa disebut juga sebagai diet manusia gua (caveman) karena hanya makan makanan yang diyakini sebagai makanan yang biasa dikonsumsi oleh manusia yang hidup di gua pada jaman dulu.

    Dalam diet ini hanya diperbolehkan makan ikan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan daging dengan catatan diambil dari hewan yang hanya makan rumput tanpa diberikan makanan yang lain termasuk hormon pertumbuhan.

    Diet ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan, gula, biji-bijian dan susu beserta olahannya. Fakta membuktikan bahwa Paleo Diet mampu menurunkan resiko stroke dan penyakit kardiovaskuler.

    Metodenya menghindari makanan olahan yang dilakukan dalam diet jenis ini mampu menjaga asupan antioksidan yang biasanya akan rusak ketika makanan diolah. Paleo diet juga memasok banyak vitamin dan mineral dari sayur, buah-buahan dan kacang-kacangan yang bermanfaat untuk membantu memperbaiki kerusakan sel dalam tubuh.

  2. Diet Mediterania.

    Diet Mediterania, salah satu jenis diet populer yang ternyata terbukti mampu secara bertahap mengurangi resiko stroke. Diet ini juga mudah untuk dilakukan karena caranya yang sederhana, tidak memerlukan biaya yang mahal dan banyak variasi menu  di dalamnya.

    Makanan yang boleh dimakan dalam diet ini adalah buah-buahan, minyak esensial seperti minyak zaitun, sayuran, kacang-kacangan, makanan segar, daging, polong-polongan (misalnya buncis, kacang panjang, kedelai) dan juga biji-bijian.

    Diet Mediterania memiliki pilihan makanan yang lebih banyak dari Paleo Diet dimana masih memperbolehkan konsumsi bijian, daging dan polong-polongan tapi sama-sama menghindari makanan olahan. Konsumsi minyak zaitun dan kacang-kacangan salah satu kunci yang efektif menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke.

    Jenis diet ini diklaim lebih baik dalam melawan stroke dibandingkan dengan diet rendah kalori karena mampu memasok zat dan senyawa yang penting untuk tubuh seperti antioksidan dan lemak sehat yang sangat membantu dalam menjaga tubuh dari serangan stroke.

  3. Diet Vegetarian.

    Seperti namanya vegetarian yang berarti menghindari segala produk hewani termasuk telur dan susu sapi/ kambing. Diet ini juga menggunakan biji-bijian, buah, sayur, polong-polongan seperti kedelai, kapri, kacang merah dan lainnya serta masih ada memperbolehkan jenis makanan olahan atau junk food dalam menunya tergantung dari pilihan dieternya.

    Agar diet jenis ini bisa efektif dalam melawan stroke sebaiknya hindari konsumsi makanan yang digoreng, makanan olahan dan junk food atau setidaknya upayakan untuk meminimalisir dalam mengkonsumsinya karena efeknya bisa menyebabkan obesitas dan kekurangan nutrisi.

  4. Diet Bebas Gluten.

    Diet bebas gluten adalah cara diet dengan menghindari konsumsi gluten yang merupakan sejenis protein di dalam gandum. Jenis diet ini terutama ditujukan untuk orang yang memiliki riwayat celiac yaitu kondisi dimana pencernaan mengalami reaksi negatif terhadap gluten dan mengganggapnya sebagai ancaman bagi tubuh.

    Hal ini membuat sistem imun justru menyerang jaringan tubuhnya sendiri sehingga menyebabkan terjadinya peradangan terutama pada dinding tubuh.

    Lalu apa hubungan diet bebas gluten dengan stroke? Diet ini mencegah orang yang kebetulan memiliki masalah dengan gluten dari terjadinya inflamasi atau peradangan dalam tubuhnya, sedangkan peradangan merupakan salah satu faktor pencetus stroke.

    Peradangan kronis yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan cedera pada pembuluh darah di otak yang bisa menyebabkan terjadinya sumbatan atau pembekuan darah di dalamnya.
Naskah: Pridiyawati Purnomowulan
LihatTutupKomentar