iklan jual beli mobil

Insurtech Forum AAJI 2024: Siap Mengembangkan Ekosistem Asuransi Jiwa Melalui Percepatan Teknologi

Aftech


SJT – Teknologi menghadirkan kemudahan dan kecepatan dalam segala aspek kehidupan, salah satunya dalam kegiatan bertransaksi dalam sektor keuangan. Implementasi pemanfaatan teknologi dalam sektor keuangan berupa financial technology (fintech) memberikan alternatif akses bagi masyarakat yang memberikan social impact secara tepat guna. Adopsi teknologi digital dalam industri perasuransian, khususnya asuransi jiwa, merupakan suatu keniscayaan, karena memberikan dampak positif terhadap perkembangan industri asuransi jiwa sendiri. Disisi lain, Perusahaan Asuransi Jiwa menghadapi tantangan tersendiri dalam melakukan digitalisasi, salah satunya nilai investasi teknologi yang tinggi, keterbatasan kompetensi yang ada, serta arah pengembangan bisnis di luar core business asuransi jiwa.

Menjawab kondisi tersebut, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk pertama kalinya menyelenggarakan acara Insurtech Forum 2024. Dalam pelaksanaannya AAJI berkolaborasi dengan anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) untuk memberikan insight kepada para pelaku industri asuransi jiwa tentang perkembangan sistem keuangan digital di Indonesia. Insurtech Forum AAJI 2024 mengusung tema “Life Insurance and FinTech Collaboration: Driving Top Line, Improving Bottom Line, Enhancing Digital Skills”. Kegiatan ini merupakan langkah bersama dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor jasa keuangan. Perusahaan-perusahaan fintech anggota AFTECH juga turut memperkenalkan berbagai inovasi dan solusi digital bagi Industri Asuransi Jiwa sebagai upaya untuk memperluas akses dari produk dan layanan asuransi jiwa yang lebih inklusif, serta meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Pada acara Insurtech Forum yang dilaksanakan di Hotel JS Luwansa pada 6 Maret 2024, Ketua Bidang Kanal Distribusi AAJI, Elin Waty dalam Sambutan Pembuka menyampaikan “Digitalisasi telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai industri, termasuk industri perasuransian. Digitalisasi mengubah preferensi konsumen dalam mencari informasi dan memilih produk atau layanan asuransi. Pada sisi yang lain, digitalisasi juga membuka peluang bagi pelaku industri perasuransian untuk dapat memperluas jangkauan layanan, serta meningkatkan efisiensi dan daya saing pelaku industri perasuransian. Kondisi tersebut menuntut pelaku industri perasuransian untuk dapat beradaptasi agar mampu memanfaatkan perubahan tersebut”.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengawasan Asuransi Jiwa OJK, Supriyono menyatakan “Dalam mendukung pertumbuhan bisnis perasuransian di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan telah membuat roadmap pengembangan industri perasuransian untuk mengakomodasi seluruh kepentingan stakeholder industri perasuransian. Roadmap tersebut telah disusun melalui proses yang mendetail agar dapat memenuhi kebutuhan pengembangan industri perasuransian, regulator maupun pemegang polis”.

Lebih lanjut Supriyono menambahkan “Industri asuransi merupakan industri yang memiliki peran penting dalam roda perekonomian. Pada era saat ini, asuransi memiliki peranan cukup penting untuk memproteksi kejadian tidak terduga baik pada risiko-risiko yang berdampak kepada badan usaha maupun risiko-risiko yang berdampak kepada individu. Dengan kata lain,
 
ada di setiap aktivitas”.

Perkembangan dari inovasi yang dikembangkan tersebut mendukung peningkatan inklusi keuangan sehingga mampu memberikan implikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi termasuk kepada industri asuransi. Industri asuransi jiwa sedang mencari titik equilibrium keseimbangan baru dari produk dan operasional, sehingga kolaborasi dengan fintech melalui pemanfaatan inovasi teknologi dapat mengakselerasi perkembangan industri asuransi.

Senada dengan pernyataan tersebut, Wakil Ketua Umum II AFTECH, Aldi Haryopratomo di kesempatan berbeda menyampaikan “Industri fintech secara terbuka berkolaborasi dengan industri perasuransian dalam melakukan inovasi teknologi untuk mengakselerasi pemasaran produk dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, penguatan infrastruktur teknologi, peningkatan talenta digital, dan perluasan kerja sama dengan ekosistem fintech”.

“Dalam mendukung kegiatan InsurTech Forum AAJI 2024, anggota AFTECH yang berpartisipasi dalam kegiatan ini diwakili oleh model bisnis yang beragam, mulai dari Innovative Credit Scoring (Trusting Social Indonesia), e-KYC (VIDA Digital Identity), Payment Gateway (Xendit), serta model bisnis yang berfokus kepada industri asuransi InsurTech (Qoala)” tutup Aldi.

Melalui kegiatan ini, kolaborasi antara perusahaan Fintech dan Asuransi Jiwa dapat menjadi solusi yang tepat guna dalam mempercepat proses digitalisasi khususnya di sektor perasuransian, sehingga pada akhirnya semua pihak akan mendapatkan manfaat yang optimal.

LihatTutupKomentar