Pendopo Agung, Cikal Bakal Lahirnya Kerajaan Majapahit

Pendopo Agung Trowulan MajapahitKetika kita mulai measuki pelataran Pendopo Agung, maka kita akan di sambut oleh arca Raden Wijaya dengan menggunakan busana kebesarannya

Mojokerto, Suara Jatim - Trowulan salah satu daerah kecamatan yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto. Namun, siapa sangka kalau dulunya di daerah ini terdapat sebuah kerajaan besar yang luasnya menguasa Nusantara bahkan sampai menguasai sebagian Asia Tenggara dan Philipina. 

Majapahit sebuah kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya, dan mencapai kejayaan di masa pemerintahan Hayam Wuruk dengan mahapatihnya Gajah Mada yang terkenal dengan sumpahnya Amukti Palapa.
Dari hasil penelurusan redaksi Suarajatim.com di Trowulan, ada baiknya kita lebih dahulu tahu cikal bakal dibangunnya sebuah kerajaan besar yang kelak akan menguasai Nusantara bahkan sampai ke Asia dan Philipina ini.

Di Trowulan, ada lokasi yang sejuk dan rindang yang semilir anginya akan membuai kita akan kebesaran Kerajaan Majapahit. Namanya Pendopo Agung. Kenapa kami, memulai membuka cerita dari Pendopo Agung, karena di sinilah Raden Wijaya mendapat wangsit untuk membangun kerajaan Majapahit.

Pendopo Agung adalah bangunan bergaya joglo, konon di sinilah tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, ketika pengangkatannya sebagai patih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka (1336 M) Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi bahwa ia tidak akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) bila seluruh kerajaan yang namanya disebut dalam sumpahnya telah dipersatukan dalam Nusantara.
Pendopo Agung Majapahit
Patung Gajah Mada di pelataran Pendopo Agung

Sampai sekarang, kita bisa melihat masih banyak pohon maja bertebaran di sekeliling Pendopo Agung. Yang konon, dari nama buah itulah nama Majapahit diberikan oleh Raden Wijaya.

Kalau kita menuju Pendopo Agung, jangan lupa untuk melongok sejenak ke belakang. Di sana terdapat bangunan kecil yang bernama patilasan panggung tempat di mana Raden Wijaya bersemedi kepada Hyang Widhi hingga akhirnya mendapatkan pencerahan untuk membangun sebuah kerajaan di wilayah tersebut, seperti yang sudah kita kenal sekarang yaitu kerajaan Majapahit.

Memang agak wingit tempatnya, tapi tidak ada salahnya kita mengetahui bagaimana kita membayangkan seorang calon raja agung menyerahkan jiwa raganya untuk mendapat pencerahan mengenai nasib masa depan rakyatnya di sebuah rumah panggung kecil yang berada di bawah rindangnya pepohonan.

Sekali setahun, selama ritual perayaan Tahun Baru Jawa 1 Suro, tempat itu menjadi pusat kegiatan perayaan yang disebut Grebeg Suro Majapahit, yang menyajikan berbagai pertunjukan seni tradisional, ritual pembersihan senjata tradisional, serta pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
LihatTutupKomentar