iklan jual beli mobil

Kisah Listrik di Pulau Messah, Terang 24 Jam Sejak Hadirnya PLTS

  • Setelah berpuluh tahun hidup dengan keterbatasan aliran listrik, sejak 2019 Pulau Messah terang benderang 24 jam.

Messah, Suarajatim.com – Sejak tahun 2019, PT PLN (Persero) memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 530 kilowatt peak (kWp) di Pulau Messah, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang menyelimuti area perbukitan seluas 7.500 m² dengan 2.000 warga.


Ini merupakan bukti nyata kehadiran PLN dalam memfasilitasi seluruh masyarakat hingga ke pelosok. Dimana sebelumnya, masyarakat Pulau Messah amat bergantung pada genset.


Kala itu, Pulau Messah hanya mendapatkan aliran listrik dari jam 18.00 WITA hingga 06.00 WITA. Oleh karenanya, masyarakat secara kolektif harus membeli solar sebagai bahan bakar operasional genset dengan biaya Rp10.000 per malam.


“Dengan adanya PLTS Messah ini, masyarakat bisa menikmati listrik 24 jam. Terlebih, PLN juga memberlakukan tarif yang terjangkau untuk semua pelanggan,” kata Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo.


Pulau Messah bahkan menjadi showcase  pemanfaatan EBT dalam melistriki daerah terpencil dan mampu mengurangi emisi sebesar 485 ton CO2 per tahun. Dengan kata lain, PLTS ini tak hanya memberikan akses listrik yang andal namun juga bersih.


Dari tahun ke tahun, PLN meningkatkan keandalan PLTS dengan mengoperasikan 27 Inverter On Grid, 5 Battery Inverter, dan 885 cell Battery Storage 2 V 1000 AH dengan total kapasitas 1.770 kWh juga telah dipasang di Pulau Messah yang terinstall dalam 3 bank baterai yang masing-masing  bank berkapasitas 590 kWh.


“Dengan hadirnya listrik di Pulau Messah ini masyarakat jadi bisa meningkatkan produktivitas, terutama aktivitas ekonomi mereka. Mayoritas penduduk mata pencahariannya adalah nelayan namun dengan adanya PLTS sekarang perekonomian mulai tumbuh dengan hadirnya UMKM di tengah masyarakat,” tutur Darmawan.


Menurut Darmawan, PLTS Messah mampu memproduksi energi sebesar 888.528 kWh dalam kurun waktu 3 tahun (Oktober 2019 - April 2023). 


“Tentunya ada banyak tantangan dan rintangan dalam melistriki daerah-daerah 3T, namun PLN akan terus berupaya meningkatkan transisi energi dengan membangun berbagai pembangkit EBT sesuai pada pontesi yang ada di daerah masing-masing,” tambah Darmawan.


Lebih lanjut Darmawan mengatakan bahwa PLN akan terus menggalakkan pembangunan infrastruktur kelistrikan EBT dan ramah lingkungan. Ia berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dari akselerasi transisi energi yang ada.

LihatTutupKomentar