PLN Bangun Jaringan Listrik dan Teknologi Digital untuk Smart City di IKN

PLN Hub IKN


IKN, Suarajatim.com - PT PLN (Persero) telah resmi mendirikan PLN Hub, yang akan menjadi pusat ekosistem transisi energi dan digitalisasi terbesar di Indonesia. PLN, melalui subholding PLN Icon Plus, berkomitmen untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa PLN Hub akan mengintegrasikan seluruh ekosistem kelistrikan di IKN, mendukung pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) yang direncanakan pemerintah di IKN.

“Keberadaan PLN Hub ini bisa sangat membantu pengoperasian pusat data nasional di IKN. PLN Hub ini kan seluruh ekosistem kelistrikan di Nusantara, termasuk juga bagaimana infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur digital ini diwujudkan,” ujar Budi Arie.

Menteri Budi Arie juga menyoroti pentingnya PLN Hub dalam mendukung pengembangan jaringan telekomunikasi 5G sebagai bagian dari infrastruktur konektivitas digital di IKN.

"Pasokan listrik yang stabil dan andal dari PLN Hub akan memastikan jaringan 5G dapat beroperasi secara optimal, menghadirkan konektivitas digital di IKN. Apalagi PLN punya Icon Plus yang juga mensupport infrastruktur telekomunikasi,” jelasnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas kepercayaan yang diberikan kepada PLN untuk berkontribusi dalam pengembangan IKN.

“Kami mengucapkan matur sembah nuwun (terima kasih) kepada Bapak Presiden, karena kami diberikan arahan, bimbingan, bahkan kepercayaan untuk menerjemahkan visi misi masa depan IKN yang modern, futuristic, dan green dari sudut pandang ketenagalistrikan. Kemudian juga kami mendapat penugasan dari Pak Menkominfo untuk mendukung data center,” lanjut Darmawan.

Selain ketenagalistrikan, Darmawan menjelaskan bahwa PLN Hub akan menjadi pusat telekomunikasi. PLN melalui subholding PLN Icon Plus siap mendukung pembangunan jaringan telekomunikasi dan digitalisasi di IKN.

“Disamping sebagai hub energi baru terbarukan, ini juga hub telekomunikasi. Melalui subholding, PLN Icon Plus secara bersama-sama membangun infrastruktur fiber optik untuk telekomunikasi di IKN. Jadi di bawah sini ada MUT (Multi Utility Tunnel) di mana infrastruktur fiber optic dibangun secara kokoh, karena hal ini menjadi bagian terintegrasi yang tidak terpisahkan dari infrastruktur ketenagalistrikan,” jelasnya.

Darmawan menambahkan bahwa konsep pembangunan PLN Hub adalah Green, Smart, and Beautiful dengan melibatkan arsitek-arsitek terbaik bangsa.

“Konsep kami Green, Smart, and Beautiful. Kami bangun PLN Hub yang menyatu dengan alam. Kami pastikan PLN Hub akan menjadi episentrum research and development, kolaborasi bisnis, teknologi, dan pendidikan yang mendukung IKN serta transisi energi di Indonesia,” tambahnya.

Sejalan dengan Darmawan, Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyatakan komitmen PLN Icon Plus untuk mendukung pembangunan ketenagalistrikan berkelanjutan di IKN dengan menyediakan layanan telekomunikasi yang didukung infrastruktur modern dan mutakhir.

“Sistem ketenagalistrikan dan telekomunikasi ini dibangun secara terintegrasi dengan keandalan yang sangat tinggi menggunakan teknologi terbaru dan terproteksi untuk mendukung terwujudnya ekosistem green, smart, dan beautiful di IKN, sehingga menciptakan lingkungan yang modern, efisien, serta hijau,” kata Ari.

PLN Hub akan berfungsi sebagai pusat pengendali sistem ketenagalistrikan dan pusat digital dengan sistem telekomunikasi digital serta jalur fiber optik yang mendukung PLN dan pengguna telekomunikasi di IKN, seperti pemerintah, bisnis, rumah tangga, dan operator telekomunikasi seluler, memastikan IKN terkoneksi secara digital.

Otorita IKN juga telah memberikan hak perlintasan jaringan fiber optik kepada PLN Icon Plus melalui Keputusan Kepala Otorita IKN No. 52 Tahun 2003, yang memungkinkan PLN Icon Plus untuk menyediakan dan mengelola sistem telekomunikasi digital dan jalur fiber optik di IKN.(*)

 

Baca utas PLN dari Google News

LihatTutupKomentar