SUARAJATIM - PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) memberikan bantuan fasilitas pengolahan sampah organik kepada warga Kelurahan Balas Klumprik, Surabaya. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini menyediakan sarana pengelolaan sampah sisa pemangkasan pohon menjadi kompos. Langkah ini sejalan dengan target Indonesia Bersih Sampah 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Kawasan Perumahan Pondok Manggala RW05 di Balas Klumprik berdiri sejak tahun 1980-an. Keberadaan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLN di wilayah ini mengharuskan pemangkasan rutin pohon-pohon tinggi di sekitar tower transmisi. Selama bertahun-tahun, sampah hasil pemangkasan itu menumpuk tanpa pengelolaan memadai.
Melihat partisipasi warga dalam menjaga kebersihan sekitar aset PLN, UIT JBM merespons dengan membangun satu unit rumah kompos lengkap dengan peralatan pendukung. Fasilitas ini memungkinkan warga mengubah sampah organik dari pemangkasan pohon menjadi pupuk kompos. Tujuannya mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menciptakan nilai ekonomi baru.
Six Aries Setyanto, Ketua Panitia Pembangunan, menyatakan harapannya. "Tiga tahun ke depan kami berencana masuk Program Kampung Iklim (PROKLIM) Lestari. Rumah Kompos pengolah sampah sisa rabas ini menjadi kunci pencapaian target itu. Kami berterima kasih proposal bantuan disetujui PLN."
Handy Wihartady, General Manager PLN UIT JBM, menegaskan peran perusahaan. "PLN selalu memberi kontribusi positif melalui program TJSL. Bantuan di Balas Klumprik ini diharapkan menjadi solusi masalah sampah sisa perabasan. Rumah kompos ini akan efektif mengolah sampah jadi pupuk bernutrisi, sekaligus mendukung penghijauan wilayah."
Rumah kompos tersebut kini siap digunakan warga. Program ini diharapkan mendorong pengelolaan lingkungan mandiri, mengubah tantangan sampah menjadi peluang produktif. Hasil kompos dapat dimanfaatkan untuk penghijauan lingkungan maupun aktivitas pertanian warga setempat.
Upaya ini tidak hanya menata kebersihan kawasan sekitar jaringan transmisi. Program juga menjadi model pengelolaan sampah organik berbasis masyarakat, mendukung target nasional pengurangan sampah.
![]() |
Fasilitas pengolahan sampah organik menjadi kompos di Balas Klumprik, Surabaya. |
Melihat partisipasi warga dalam menjaga kebersihan sekitar aset PLN, UIT JBM merespons dengan membangun satu unit rumah kompos lengkap dengan peralatan pendukung. Fasilitas ini memungkinkan warga mengubah sampah organik dari pemangkasan pohon menjadi pupuk kompos. Tujuannya mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menciptakan nilai ekonomi baru.
Six Aries Setyanto, Ketua Panitia Pembangunan, menyatakan harapannya. "Tiga tahun ke depan kami berencana masuk Program Kampung Iklim (PROKLIM) Lestari. Rumah Kompos pengolah sampah sisa rabas ini menjadi kunci pencapaian target itu. Kami berterima kasih proposal bantuan disetujui PLN."
Handy Wihartady, General Manager PLN UIT JBM, menegaskan peran perusahaan. "PLN selalu memberi kontribusi positif melalui program TJSL. Bantuan di Balas Klumprik ini diharapkan menjadi solusi masalah sampah sisa perabasan. Rumah kompos ini akan efektif mengolah sampah jadi pupuk bernutrisi, sekaligus mendukung penghijauan wilayah."
Rumah kompos tersebut kini siap digunakan warga. Program ini diharapkan mendorong pengelolaan lingkungan mandiri, mengubah tantangan sampah menjadi peluang produktif. Hasil kompos dapat dimanfaatkan untuk penghijauan lingkungan maupun aktivitas pertanian warga setempat.
Upaya ini tidak hanya menata kebersihan kawasan sekitar jaringan transmisi. Program juga menjadi model pengelolaan sampah organik berbasis masyarakat, mendukung target nasional pengurangan sampah.