SUARAJATIM - Langkah konkret dalam pengelolaan sampah organik kini hadir di Surabaya. PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) meresmikan Rumah Kompos Terpadu di Gardu Induk Gas Insulated Switchgear (GIS) Tandes. Inisiatif ini bukan sekadar proyek lingkungan, melainkan bentuk tanggung jawab sosial yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat sekitar.
Rumah kompos ini merupakan hasil inisiatif para pegawai PLN di GIS Tandes. Dalam waktu lima bulan sejak Agustus 2025, mereka berhasil mengolah sampah organik menjadi 1,2 ton pupuk kompos. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,07 ton telah diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk didistribusikan ke masyarakat.
“Rumah kompos ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar Gardu Induk. Kami mengubah sampah organik menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan,” ujar General Manager UIT JBM, Ika Sudarmaja. Ia menambahkan bahwa PLN juga telah membagikan sampel pupuk kepada warga sekitar agar hasilnya bisa langsung dirasakan.
Rumah Kompos Terpadu ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Dalam sambutannya, Emil menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN yang dinilai mampu memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Upaya PLN ini menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya bicara soal ketahanan energi, tetapi juga bagaimana perusahaan mampu memberi contoh nyata dalam pengelolaan lingkungan,” kata Emil.
Selain peresmian rumah kompos, acara juga menampilkan simulasi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) oleh tim teknis PLN. Simulasi ini menjadi bagian dari edukasi publik mengenai pentingnya keselamatan kerja di sektor kelistrikan.

Ika Sudarmaja juga memaparkan kesiapan PLN dalam menghadapi masa siaga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Ia menegaskan bahwa PLN terus berupaya menjaga keandalan pasokan listrik di Jawa Timur dan Bali.
Dengan hadirnya rumah kompos ini, PLN UIT JBM tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat dan pemerintah daerah. Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana perusahaan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan produktif.
![]() |
| Rumah Kompos Terpadu PLN UIT JBM di GIS Tandes, Surabaya, hasil inisiatif pegawai untuk mengolah sampah organik |
“Rumah kompos ini merupakan wujud kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar Gardu Induk. Kami mengubah sampah organik menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan,” ujar General Manager UIT JBM, Ika Sudarmaja. Ia menambahkan bahwa PLN juga telah membagikan sampel pupuk kepada warga sekitar agar hasilnya bisa langsung dirasakan.
Rumah Kompos Terpadu ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Dalam sambutannya, Emil menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN yang dinilai mampu memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Upaya PLN ini menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya bicara soal ketahanan energi, tetapi juga bagaimana perusahaan mampu memberi contoh nyata dalam pengelolaan lingkungan,” kata Emil.
Selain peresmian rumah kompos, acara juga menampilkan simulasi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) oleh tim teknis PLN. Simulasi ini menjadi bagian dari edukasi publik mengenai pentingnya keselamatan kerja di sektor kelistrikan.


Ika Sudarmaja juga memaparkan kesiapan PLN dalam menghadapi masa siaga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Ia menegaskan bahwa PLN terus berupaya menjaga keandalan pasokan listrik di Jawa Timur dan Bali.
Dengan hadirnya rumah kompos ini, PLN UIT JBM tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga memperkuat hubungan dengan masyarakat dan pemerintah daerah. Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana perusahaan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan produktif.

