Litbang Kompas: Khofifah – Emil Unggul Tipis

Suarajatim.com – Peneliti dari Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, Yohan Wahyu menegaskan sementara tak ada pasangan calon Gubernur Jawa Timur yang lebih unggul sesuai hasil survei yang dilakukan pada periode 19 Februari hingga 4 Maret 2018.

Hal tersebut diungkapkan Yohan Wahyu di sela diskusi publik bertajuk "Membedah Elektabilitas dan Voting Behaviour Pilgub Jatim 2018" di Fakultas Ekonomi dan Budaya Unair Surabaya, Kamis lalu.

Hasil survey Litbang yang dirilis pada Senin (12/3) menunjukkan selisih tingkat keterpilihan antara pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur, cucu Soekarno sangat tipis, yakni 0,5 persen.

Khofifah-Emil yang juga pasangan nomor urut 1 memperoleh elektabilitas 44,5 persen, sedangkan pasangan nomor urut 2 Gus Ipul-Puti Guntur memperoleh 44 persen.

Dengan penghitungan toleransi kesalahan pengambilan sampel penelitian sebesar +/- 3,46 persen, kata dia, maka selisih tipis ini masih membuka peluang besar keduanya menang.

"Kedua pasangan kuat dan memiliki kesempatan sama untuk menang. Jadi, sementara tidak ada yang unggul karena selisihnya sangat tipis dan di bawah toleransi kesalahan," ucapnya.

Sementara itu, pengamat sosial politik asal Unair Novri Susan mengakui hasil survei Litbang Kompas tidak diragukan, tapi jumlah responden masih perlu mendapat sorotan.

Menurut dia, kualitas dan validitas survei dapat terukur berdasarkan sisi jumlah dan cara pengambilannya, sebab semakin banyak jumlah responden maka semakin bisa dipercaya.

"Kalau di Jatim dengan jumlah pemilih di atas 30 juta orang maka idealnya hingga 1.200 orang responden. Sedangkan, survei ini jumlah sampelnya masih 800 orang responden," katanya.

Terhadap pemilih yang masih ragu, lanjut dia, bukan berarti tidak atau belum memilih, tapi belum berani mengatakan pilihannya, dan mayoritas berasal dari kalangan menengah.

"Mereka sangat butuh program pasangan calon. Karena itulah sekarang masih berupaya mendalami program, khususnya yang merepresentasikan kalangan menengah, seperti pembangunan ekonomi," katanya.//cw
LihatTutupKomentar