Uang Puluhan Nasabah BRI di Kediri Mendadak Raib Misterius

Suarajatim.com - Rasa bingung membekap Elvina Khoiru, warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadiluwih, saat mendapatkan pemberitahuan melalui SMS bahwa dia telah melakukan transaksi melalui kartu debitnya Rp 504.146,49. Karena merasa tak melakukan transaksi apa pun, ia segera menuju ATM untuk cek saldo.

Benar saja, ketika dicek ke ATM, saldonya telah berkurang Rp 504.146,49.

Merasa dia jadi korban pembobolan rekening bank, keesokan harinya, itu mendatangi BRI KCU Ngadiluwih. Di sana ternyata sudah ada belasan nasabah yang bernasib sama dengan dia. Mereka mengaku saldonya menyusut meski tidak melakukan transaksi apa pun.

"Saya melapor (pembobolan rekening, Red). Dan katanya mau diproses paling lama sekitar 40 hari kerja," lanjut Elvina.

Ada 16 orang nasabah yang sudah melapor ke BRI KCU Ngadiluwih 16 orang, karena saldonya raib secara misterius. Mereka berasal dari tiga kecamatan, yakni Ngadiluwih, Ringinrejo, dan Kras.
Lantaran peristiwa itu terjadi di beberapa wilayah, ada kemungkinan jumlah nasabah yang ber-nasib serupa semakin banyak.

Jumlah uang yang didebit secara misterius berbeda-beda. Mujiat misalnya. Warga Desa Ngadiluwih itu kehilangan uang Rp. 10 juta di saldo rekeningnya.

"Bingung (uang) saya kok tiba-tiba hilang," keluh Mujiat.

Bank BRI Cabang Kediri membenarkan adanya laporan kehilangan saldo secara misterius itu. Menurut Pimpinan Bank BRI Cabang Kediri Dadi Kusnadi, pihaknya telah menelusuri penyebab hilangnya uang nasabah tersebut. Untuk sementara ini, dugaannya adalah kejahatan perbankan dengan teknik skimming. Yaitu, penyadapan data ATM nasabah melalui alat yang dipasang di mesin ATM. "Sehingga pada saat dilakukan transaksi, PIN-nya bocor," jelas Dadi.//cw
LihatTutupKomentar