Camat se-Tuban Pelajari Alur Pengolahan Kopi Nikmat di Probolinggo

Gathering wisata edukasi kopi dengan peserta seluruh camat Tuban di Krucil, Bermi Probolinggo yang diadakan oleh Auto 2000 Tuban.

Probolinggo, Suarajatim.com - Dari satu jenis kopi bisa berakhir menjadi 64 rasa yang berbeda, tergantung dari cara pengolahannya. Inilah yang ingin ditunjukkan oleh Indra Tedjo Kusuma, Kepala Cabang Auto 2000 Tuban, selaku sponsor kegiatan Gathering Wisata Edukasi Kopi bagi Camat Tuban di Probolinggo.


Di Probolinggo, tepatnya di desa Krucil, wilayah Bermi. Ada UMKM pengolahan kopi yang dijadikan percontohan, yaitu SON Coffee.

SON Coffee mempunyai kebun kopi dan juga kedai kopi. Selain menyajikan aneka minuman kopi, UMKM yang dikelola ayah dan anak ini juga menjual biji kopi yang diolahnya.

Satriya Bayu dan ayahnya, Misnari mengaku dulu cukup kesulitan bersaing dengan pengusaha kopi lain karena harga jual kopi juga ikut bersaing. Keuntungan yang didapatkan pun tidak sebanding dengan operasional pengolahannya.
Tanaman kopi di kebun Misnari
Namun semenjak pertemuan mereka dengan Indra Tedjo, kini semuanya berubah. Penjualan SON Coffee maju pesat dan berani jual harga tinggi.

"Pertemuan dengan Bayu cukup unik dan ceritanya panjang. Dulu sewaktu saya masih menjabat di Auto 2000 Probolinggo telah mencicipi hampir semua kopi yang ada di cafe di Probolinggo. Termasuk di kedainya Bayu. Di sana pun hampir semua jenis minuman kopinya saya coba. Di situ saya menemukan satu rasa yang unik," kata Indra Tedjo memulai cerita sejarahnya.

"Saya minta ijin untuk membeli biji kopinya, dan saya bawa ke acara lomba Barista yang Auto 2000 adakan di Probolinggo waktu itu. Pesertanya membludak bahkan sampai luar kota. Di sinilah kopi yang diolah SON Coffee mulai dikenal."
Bayu meracik kopi olahan hasil kebunnya
Tidak berhenti sampai di situ. Indra menyarankan agar proses pengolahan kopi hasil kebun Misnari dijadikan sebagai obyek wisata edukasi. Dari sinilah, mulai booming hingga sekarang.

"Kami tidak mengajak para Camat untuk mengembangkan usaha perkebunan kopi karena karakteristik wilayahnya kan berbeda. Namun kami ingin berbagi, bagaimana sebuah UMKM mampu meningkatkan perekonomian suatu daerah dengan memaksimalkan potensi yang ada,” kata Indra.

Di Desa Bermi, Bayu punggawa SON Coffee menjelaskan semua sisi dari usahanya mulai dari melihat jenis-jenis kopi di kebun, proses penjemuran sampai pengolahan hingga menjadi bubuk kopi siap minum.  “Untuk proses pembuatan kopi, peran penting ada pada petani. Sementara roaster, tukang sangrai dan barista andilnya hanya 30 persen,” ungkap Bayu.
Tempat tinggal Bayu dan Misnari, bersebelahan dengan kebun kopi milik mereka.
Faktor ketinggian dan pemilihan jenis tanaman kopi yang ditanam juga sangat penting. “Untuk wilayah Desa Bermi yang memiliki ketinggian sekitar 950 mdpl, sangat ideal ditanami kopi jenis Arabica. Untuk kopi jenis Robusta ideal untuk ditanam pada ketinggian 400-800 mdpl,” imbuh Misnari, owner SON Coffee, ayah Bayu.

“Saat ini trendnya kopi jenis Arabica lagi disukai. Hal itu karena rasanya lebih variatif. Seperti rasa strawberry, mangga, coklat atau mint. Harganya berkisar mulai Rp 60 ribu sampai 4 juta untuk kopi yang memenangkan kontes,” timpal Bayu.
Indra Tedjo Kepala Cabang Auto 2000 Tuban saat berbagi cerita tentang pengolahan kopi bersama Bayu dan Misnari, pemilik SON Caffee di balai desa Krucil, Bermi Probolinggo
“Melalui kegiatan ini diharapkan para Camat dapat menularkan serta menerapkan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayah Kabupaten Tuban,” pungkas Indra Tedjo.
LihatTutupKomentar