Bos Gudang Garam Wafat, Berapa Nilai Kekayaannya?

gudang garam kediri
Logo Gudang Garam

Suara Jatim - Tan Siok Tjien (91) janda almarhum Surya Wonowidjojo, pendiri PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tutup usia pada pada Minggu (25/10/2020) dan sudah dimakamkan, Selasa (27/10/2020). Diketahui Tan Siok Tjien adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.


Harta kekayaan Tan Siok Tjien mencapai 5,96 miliar dollar AS per Selasa (Kompas:27/10/2020). Jumlah ini setara Rp 87,92 triliun (kurs Rp 14.752 per dollar AS).

Jumlah kekayaan Tan menurun 1,86 miliar USD atau 23,8 persen sejak awal tahun ini. Meskipun begitu Tan Siok Tjien mesuk peringkat 369 orang terkaya dunia dan orang terkaya ketiga di Indonesia.

Tan menguasai sebagian besar saham Gudang Garam, produsen rokok dengan sekitar seperempat pasar tembakau Indonesia. Didirikan oleh suaminya, Surya Wonowidjojo, perusahaan rokok yang bermarkas di Kediri sukses besar.

Baca: PHK Massal Bakal Susul Kenaikan Cukai Rokok

Gudang Garam sendiri mempunyai 32.000 pekerja dan melaporkan pendapatan 7,8 miliar USD pada 2019. Kekayaan Tan Siok Tjien berasal dari 76 persen saham Gudang Garam, menurut laporan tahunan perusahaan tahun 2019.

Tan Siok Tjien mewarisi kerajaan bisnis mendiang suaminya, Surya Wonowidjojo, dan sahamnya yang dipegang melalui PT Suryaduta Investama dan Suryamitra Kusuma, menurut laporan tahunan perusahaan 2019.

Sekarang, PT Suryaduta Investama menjadi pemegang saham terbesar GGRM sebesar 69,29 persen saham. Sedangkan saham publik menggenggam bagian 24,45 persen saham. Serta PT Suryamitra Kusuma mempunyai 6,26 persen saham GGRM.

Tan dan anak-anaknya mewarisi Gudang Garam setelah Surya Wonowidjojo tutup usia pada 1985.

Surya Wonowidjojo sendiri seorang imigran yang datang dari Tiongkok. Lantas memulai mendirikan Gudang Garam pada 1958 dengan membuat rokok linting tangan dari tembakau dan rempah-rempah cengkeh asli Indonesia. 

Rokok ini dikenal dengan sebutan kretek karena bunyi berderak yang dihasilkan dari cengkeh dan saus wangi yang terbakar.

Keluarga Surya Wonowidjojo kemudian membangun lebih banyak pabrik dan memperkenalkan kretek yang diproduksi dengan mesin, mengubah Gudang Garam menjadi pembuat rokok terbesar di Indonesia.
LihatTutupKomentar