iklan jual beli mobil

Jelang KTT G20, PLN Pamerkan 2 PLTS dan 33 PV Rooftop di Bali

  • PT PLN (Persero) mengoperasikan dua proyek PLTS dan PV Rooftop di 33 gedung PLN Grup dengan total kapasitas 890,55 kWp demi mewujudkan pasokan listrik bersih selama KTT G20 di Bali dalam waktu dekat, dan net zero emission sebagai tujuan jangka panjang.

Nusa Dua, Suarajatim.com - Masih dalam persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, PT PLN (Persero) mengoperasikan dua proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan solar photovoltaic (PV) Rooftop atau PLTS atap di 33 gedung PLN Grup dengan total kapasitas 890,55 kiloWatt peak (kWp). Ini akan menjadi bagian dari showcase transisi energi dalam KTT G20, sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan Bali sebagai Provinsi yang ramah lingkungan.


Dalam gelaran Energy Transition Day pada Selasa (1/11) di Bali, I Wayan Koster selaku Gubernur Bali mengungkapkan apresiasinya atas langkah PLN dalam melakukan transisi ke energi yang lebih bersih. 


"Program PLN dalam transisi ke energi bersih ini tidak bisa dilakukan sendiri, oleh karenanya kita semua harus berkolaborasi. Bali sebagai destinasi wisata internasional akan mendukung rencana pemerintah dan PLN mencapai target net zero emission lewat kebijakan daerah," ucap Koster. 


Lebih lanjut Koster menyatakan bahwa Bali mempunyai Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan kebijakan agar ke depannya bisa menjadi wilayah yang mandiri energi. Dengan kata lain, Bali ingin menjadi provinsi yang listriknya berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sehingga ekosistem menjadi bersih.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo turut memamerkan dua proyek PLTS yang masuk ke dalam sistem kelistrikan di Bali. 


"Kami mengoperasikan 2 PLTS untuk mewujudkan pasokan listrik bersih selama KTT G20 di Bali. Ini merupakan wujud komitmen nyata Indonesia dalam mendukung transisi energi yang menjadi salah satu poin penting yang dibahas dalam KTT G20," ujar Darmawan.


Dua PLTS yang dimaksud adalah PLTS Hybrid di Nusa Penida, dengan lahan seluas 4,5 hektar, dan kapasitas 3,5 megawatt peak (MWp). Agar semakin andal, PLTS ditambahkan Battery Energy Storage System (BESS) dengan kapasitas 1,84 megawatt hour (MWh) . 


"PLTS ini secara signifikan dapat mengurangi pemakaian BBM yang selama ini berlangsung," imbuh Darmawan.


PLTS yang kedua adalah Apung Muara Tukad dengan kapasitas 100 kilowatt peak (KWp). PLTS ini terletak di tengah jantung kota Bali dan terapung di bibir pantai Kuta seluas 350 meter persegi.


"Pengoperasian PLTS ini juga menunjukkan kesiapan PLN dalam mengawal transisi energi Indonesia  menuju net zero emission di 2060. Langkah ini juga merupakan wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya.

LihatTutupKomentar