iklan jual beli mobil

Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap, Dukungan Pemerintah untuk Daya Beli Masyarakat

tarif dasar listrik 2024
Kehadiran energi listrik yang  andal dan terjangkau berdampak positif bagi daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, salah satunya terhadap usaha pembibitan ayam di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Jakarta, Suarajatim.com - Dalam upaya menjaga daya beli masyarakat, PT PLN (Persero) telah menetapkan tarif listrik yang tetap terjangkau untuk periode triwulan kedua tahun 2024.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jisman P. Hutajulu, parameter ekonomi makro seperti kurs, ICP, inflasi, dan HBA menjadi dasar penetapan tarif listrik untuk triwulan kedua tahun 2024.

"Meskipun berdasarkan parameter tersebut seharusnya terjadi penyesuaian tarif, namun untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memutuskan untuk tetap menjaga tarif listrik agar tidak mengalami kenaikan," ungkap Jisman.

Selain itu, tarif listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik. Hal ini mencakup pelanggan sosial, rumah tangga miskin, industri kecil, dan pelanggan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kementerian ESDM juga terus mendukung upaya efisiensi operasional PLN dan penjualan tenaga listrik yang lebih agresif untuk menjaga mutu pelayanan kepada masyarakat.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan kesiapan PLN dalam mendukung upaya pemerintah untuk menyediakan listrik yang andal dan terjangkau.

"PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan energi listrik yang andal dan terjangkau bagi semua pelanggan. Langkah-langkah efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini," kata Darmawan.

Informasi lebih lanjut mengenai tarif tenaga listrik di kuartal kedua tahun 2024 (April-Juni) dapat dilihat melalui situs resmi PLN di https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment.(*)

 

Baca berita PLN yang lain di Google News

LihatTutupKomentar