iklan jual beli mobil

Teror Kejahatan Menghantui Amerika Serikat, Begini Curahan Hati WNI di Sana

  • Benarkah kriminalitas di Amerika Serikat sangat tinggi hingga membuat warganya was-was dan takut menjadi korban kejahatan? Berikut kisah pengalaman Irwan Prasetiyo dan beberapa warga Indonesia lain yang tinggal di sana.

Suarajatim.com - Kriminalitas di Amerika Serikat kerap menjadi pembicaraan dunia. Belakangan banyak tersebar video bagaimana perampokan toko terjadi secara terang-terangan di sana. Para pecandu narkoba teler di jalanan, kasus penyalahgunaan senjata api juga sering mondar-mandir di pemberitaan. Belum lagi soal pemerkosaan dan pembunuhan. 

Tak heran jika banyak masyarakat yang khawatir menjadi korban kejahatan. Konsulat dari berbagai negara juga memberi peringatan pada warganya agar lebih berhati-hati.

Seorang konten kreator, Irwan Prasetiyo, membagikan pengalamannya tinggal selama 2 tahun di Amerika Serikat. Dalam video yang diberi judul "Udah 2 Tahun di Amerika Tapi Masih Gak Betah" tersebut, Irwan menceritakan kondisi di kota tempat ia tinggal.

"Jujur masalah terbesarnya soal keamanan sih. Aku tinggal di Kota Portland. Banyak banget toko-toko yang terpaksa tutup. Bahkan Walmart terbesar di Amerika aja sudah gak mau buka di sini. Nike juga menutup toko terbesarnya di kota ini. Menurutku ini gak bakal dilakukan kalau gak kebangetan banget sih. Apalagi Nike kan kantor pusat dan asalnya dari sini," katanya dikutip Sabtu (13/4) dalam Instagram @irwanprasetiyo.

Diketahui sebelum pindah ke Amerika, Irwan pernah tinggal 10 tahun di Jerman untuk kuliah dan bekerja. Kini ia menjabat sebagai Senior Manager SCM Finance NAM Adidas di Amerika Serikat.

Lebih lanjut Irwan menjelaskan analisisnya mengapa banyak brand-brand terkenal di Portland Amerika yang memutuskan untuk menutup tokonya.

"Kenapa mereka memilih tutup? Ya karena rugi terus, soalnya barang-barangnya keseringan dicuri. Ini terjadi karena hukum dan penegakannya sangat lembek, dimana kasus pencurian toko masuk ke kasus pidana ringan yang kebanyakan tidak diproses," ungkap Irwan.

Dilansir dari Associated Press, Amerika memberlakukan Undang-undang Proposition 47 yang disahkan di California pada tahun 2014. UU tersebut mengklasifikasikan kembali pelanggaran pencurian kejahatan sebagai pelanggaran ringan. Dengan kata lain, pengutilan dan pencurian kecil-kecilan tak dituntut. Meski begitu, bukan berarti para pencuri tak dapat hukuman. Hukuman tetap berlaku, hanya saja beratnya akan disesuaikan.

Menurut keterangan Irwan, konsulat Indonesia telah mengeluarkan peringatan soal keamanan. Warga Indonesia di Amerika diimbau untuk lebih waspada.

"Parahnya, penggunaan narkoba pun masuk dalam pidana ringan, sehingga para pecandu narkoba semakin membludak. Mereka sering berkeliaran dan membangun tenda di sembarang tempat sehingga membuat kita jadi was-was dan tak nyaman. Bahkan ketemu kotoran manusia di jalan dan orang yang lagi overdosis bukan hal yang mengagetkan lagi," kata Irwan.

Meski begitu, Amerika tetap memiliki sisi positif. Menurut Irwan, US menjadi salah satu negara terbaik untuk berkarier.

"Tapi di sisi lain, harus diakui Amerika menawarkan gaji yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas. Tapi kalau untuk aku, 2 tahun sudah cukup sih," tutupnya.

Di kolom komentar rupanya banyak warga Indonesia yang tinggal di Amerika turut berbagi cerita.

"Udah hampir 7 tahun di US, tetap kangen pulang ke Indonesia. Ada kurang dan lebihnya tinggal di US. Tapi kurangnya memang ngeri sih kalo soal keamanan. Hampir tiap hari ada aja berita kejahatan di TV lokal apalagi kalo berita TV global. Teman-teman yang mau ke Amrik sebaiknya pikir-pikir lagi," kata @vera***

"Gak gampang tinggal dan kerja di US. Saya sudah 3 tahun kerja di US. Banyak orang Indo yang tidak bekerja. Sekarang cari kerja lagi susah. Hanya orang reguler saja yang bisa bekerja. Bagi kalian yang mau kerja di US, saat ini sebaiknya jangan datang dulu. Kasihan nanti susah cari kerja," kata @97an***

Meski begitu, ada pula netizen yang memiliki pendapat berbeda. Menurut mereka pengalaman di satu kota tidak bisa dijadikan representasi dari keseluruhan negara.

"Saya tinggal di Rochester, New York, hampir 20 tahun. Fine fine aja. Tidak bisa disamaratakan semua kota. Beberapa kota tingkat kriminalnya tinggi, tapi di beberapa kota sangat aman," kata @eda***

"Ada 50 negara bagian di US. Kamu membuat asumsi seakan-akan satu kota buruk berarti semua wilayah lainnya juga buruk. Coba jalan-jalan ke bagian-bagian lainnya di Amerika, seperti tempat tinggal saya di Wisconsin, sangat nyaman untuk tinggal dan membesarkan anak," kata @indo***

Jadi, apakah Anda berminat tinggal di Amerika?


LihatTutupKomentar