PLN Tingkatkan Kinerja ESG dan Keberlanjutan melalui Tata Kelola Air di Momentum WWF ke-10

PLN tata kelola ESG
Pengelolaan dan pemanfaatan air pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2X55 MegaWatt (MW) yang berlokasi di Jawa Barat.


Nusa Dua, Suarajatim.com - PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya dalam menerapkan tata kelola air sebagai bagian dari prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Upaya ini fokus pada operasional berkelanjutan dan aspirasi untuk menjadi perusahaan yang lebih tangguh.

Dalam World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa PLN telah menjalankan inisiatif pengelolaan air secara menyeluruh, terutama di sektor pembangkit listrik.

Langkah-langkah ini memainkan peran penting dalam mendorong program ESG perusahaan, meningkatkan kinerja organisasi, dan menempatkan PLN sebagai perusahaan berkelanjutan yang terorganisir dengan baik.

"PLN berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan, sejalan dengan upaya pemerintah melakukan transisi energi yang berkeadilan untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Darmawan pada 23 Mei 2024.

PLN telah menerapkan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) secara ekstensif di berbagai unit, melebihi standar kepatuhan yang ada. Inisiatif ini secara signifikan meningkatkan efisiensi air dan langkah-langkah konservasi.

Darmawan menjelaskan bahwa pengelolaan air, sebagai salah satu aspek penting dalam ESG Risk Rating, telah dikelola dengan baik, memenuhi semua kriteria penilaian. Pada 16 April 2024, PLN resmi bergabung dengan Alliance for Water Stewardship (AWS), sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemampuan pengelolaan air. Keanggotaan ini memungkinkan PLN untuk memanfaatkan praktik terbaik global dan strategi manajemen risiko air dari pemimpin industri.

"Sebagai anggota AWS, PLN bangga menjadi bagian dari gerakan global untuk memajukan praktik tata kelola air yang baik. Afiliasi ini akan memfasilitasi proses benchmarking dan partisipasi aktif dalam kegiatan terkait, memungkinkan PLN untuk mengadopsi dan menerapkan praktik serta pedoman terbaik secara efektif," ujar Darmawan.

"PLN terus berinovasi dalam transisi energi, termasuk mengembangkan teknologi hidro untuk menghasilkan listrik. Apalagi, Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumber daya air yang melimpah," jelasnya.

Untuk transparansi dan tata kelola yang baik, sejak 2023 PLN telah melaksanakan CDP Water Security Questionnaire, platform yang membantu perusahaan menilai dan mengelola risiko serta dampak terkait air. Penilaian ini merupakan langkah penting dalam upaya berkelanjutan PLN untuk mengatasi masalah keamanan air secara komprehensif.

Darmawan menekankan bahwa keterlibatan dalam inisiatif ini menunjukkan komitmen teguh PLN terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.(*)

 

Baca utas PLN dari Google News

LihatTutupKomentar