Manfaat Program Makan Bergizi Gratis di Blitar untuk Masa Depan Generasi EmasSUARAJATIM - Upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi dan stunting di Indonesia terus berjalan. Salah satu langkah konkretnya adalah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan, tapi juga menjadi instrumen penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi lokal.
![]() |
Ratusan warga antusias mengikuti sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Gedung Desa Sumberjo, Blitar oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono. |
Di Gedung Desa Sumberjo, Kademangan, ratusan warga berkumpul untuk menyimak penjelasan tentang program MBG. Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono, hadir untuk memberikan pemaparan awal. Ia menekankan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih berkualitas, jauh dari ancaman stunting.
"Memberikan nutrisi bergizi secara konsisten kepada anak-anak usia dini adalah cara utama mencegah stunting dan malnutrisi," ujar Heru. "Pemenuhan gizi yang memadai sangat penting untuk pertumbuhan tubuh serta perkembangan otak anak secara optimal."
Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai garda depan pelaksana program, turut menjelaskan rinciannya. Menurut perwakilan BGN, Achmad Kudori, program ini menargetkan berbagai kelompok, mulai dari peserta didik di PAUD, SD, SMP, dan SMA, hingga kelompok non-didik seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
"Tugas kami adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul di masa depan," kata Achmad.
![]() |
Para narasumber sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar |
Program ini juga membuka lapangan kerja baru melalui pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur gizi. Di Blitar sendiri, sudah ada satu SPPG yang beroperasi dan diharapkan jumlahnya akan terus bertambah.
Kepala Instalasi Gizi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Ratih Puspitaningtyas, menambahkan perspektif penting dari sisi kesehatan. Ia mengingatkan bahwa perubahan pola makan harus dimulai dari keluarga. Menurut Ratih, masih banyak remaja yang tidak paham konsep gizi seimbang. Ia mengajak para orang tua untuk lebih aktif membiasakan anak-anak mengonsumsi buah, sayuran, dan air putih.
"Sekitar 60% remaja kita tidak mengenal apa itu gizi seimbang," ucap Ratih. "Para orang tua harus membiasakan anak-anaknya untuk menyukai makan buah dan sayuran, dan mengonsumsi air putih delapan gelas per hari."
Secara keseluruhan, program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah terencana untuk menciptakan generasi emas sesuai visi Indonesia 2045. Kualitas pangan dan gizi yang memadai menjadi fondasi utama dalam membentuk sumber daya manusia unggul yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Dengan sinergi dari berbagai pihak dan partisipasi aktif masyarakat, program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak wilayah dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masa depan bangsa.