SUARAJATIM - Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap perubahan iklim, langkah konkret untuk merawat bumi tak lagi bisa ditunda. Salah satu upaya yang kini mulai digalakkan adalah pelestarian ekosistem mangrove, yang terbukti mampu menyerap emisi karbon secara signifikan. Di Indonesia, langkah awal ini ditandai dengan penanaman 1.000 tanaman bakau di Desa Watuprapat, Pasuruan, Jawa Timur.
![]() |
| Lebih dari 100 sukarelawan terlibat dalam penanaman 1.000 mangrove di Pasuruan bersama Nestlé Indonesia |
“Selama lebih dari 50 tahun, Nestlé Indonesia berupaya untuk menciptakan manfaat bersama bagi individu dan keluarga, masyarakat, serta bumi,” ujar Imelda Mayasari, Factory Manager Nestlé Indonesia Pabrik Kejayan. “Kami percaya bahwa menjaga bumi memerlukan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga sektor swasta.”
Langkah ini bukan sekadar simbolis. Menurut data Global Carbon Project (GCP), emisi karbon dari pembakaran bahan bakar fosil di Indonesia mencapai 812,2 juta ton CO₂ pada 2024. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia. Dalam konteks ini, mangrove menjadi solusi alami yang efektif. Selain menyerap gas rumah kaca, tanaman ini juga menjaga keseimbangan pesisir dari abrasi dan intrusi air laut.
Pemerintah pun telah menyusun Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah yang menargetkan rehabilitasi 49.097 hektare mangrove pada periode RPJMN 2025–2029. Target jangka panjangnya bahkan mencapai lebih dari 245 ribu hektare hingga 2045. Jawa Timur, sebagai provinsi dengan kawasan mangrove terluas di Pulau Jawa, memegang peran penting dalam pencapaian target ini. Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024 dari KLHK, luas kawasan mangrove di provinsi ini mencapai 30.839,3 hektare atau hampir separuh dari total luasan di Jawa.
“Inisiatif penanaman bakau ini merupakan bagian dari ikhtiar kita dalam menanggulangi bencana alam wilayah pesisir Kabupaten Pasuruan,” ujar Eka Wara Bhrespati, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pasuruan. Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir.
Antusiasme juga datang dari para sukarelawan. Eko Rudianto, salah satu peserta kegiatan, menyampaikan, “Saya senang dapat turut serta sebagai sukarelawan aksi penanaman tanaman bakau yang dilakukan pada hari ini. Semoga kontribusi yang kami lakukan hari ini dapat membantu menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya.”
Program #BersamaNestlé tidak berhenti di Pasuruan. Selanjutnya, Nestlé Indonesia akan melanjutkan penanaman 1.000 pohon di Batang, Jawa Tengah, serta 4.000 tanaman bakau di Desa Pusaka Jaya Utara, Karawang, Jawa Barat. Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi nyata sektor industri dalam mendukung target penurunan emisi karbon nasional.

