Mitigasi Risiko Listrik di Proyek Jembatan Banjarsari Lewat Pengamanan Jalur SKTTSUARAJATIM - Rehabilitasi Jembatan Banjarsari di Kabupaten Sidoarjo bukan hanya soal infrastruktur jalan. Di balik pengerjaan fisik yang tampak di permukaan, ada kerja teknis yang tak kalah krusial: menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah padat aktivitas seperti Surabaya dan Sidoarjo.
![]() |
| Petugas PLN memasang pelindung kabel SKTT di area proyek Jembatan Banjarsari |
Langkah konkret dilakukan melalui pemasangan sandbag dan paving block di sekitar jalur kabel. Tak hanya itu, batas aman juga ditandai dengan pemasangan trucuk bambu di luar area kabel. Tujuannya jelas: menjaga kestabilan tanah dan mencegah gangguan akibat getaran atau beban berat dari alat berat proyek.
“Langkah kolaborasi PLN UIT JBM melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Surabaya dan Dinas PU Sidoarjo ini, dilakukan sebagai bentuk mitigasi agar pekerjaan konstruksi tidak menimbulkan potensi gangguan maupun padam akibat aktivitas pembangunan di sekitar jalur kabel transmisi,” ujar Ika Sudarmaja, General Manager PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali.
Sementara itu, proses pengamanan di area tepat di atas jalur kabel masih berlangsung. Hal ini dilakukan seiring dengan pembangunan struktur jembatan oleh kontraktor. “Pengamanan pada area tepat di atas jalur kabel masih berproses sejalan dengan pengerjaan struktur jembatan oleh pihak kontraktor,” jelas Yaya Supriman, Manager PLN UPT Surabaya.
Hingga awal Desember 2025, sejumlah tahapan telah rampung. Mulai dari penggalian test pit, pemasangan pelindung kabel dengan sandbag dan paving block, hingga pemasangan trucuk bambu di luar jalur SKTT. Namun, pekerjaan di atas jalur kabel masih berjalan, menunggu penyelesaian struktur utama jembatan.
Tahapan berikutnya mencakup peletakan dan pengecoran lantai kerja, pemasangan box culvert, timbunan tanah kembali, hingga pembangunan dinding penahan. Semua proses ini akan diawasi ketat oleh PLN hingga target penyelesaian proyek pada akhir Desember 2025.
Dengan sinergi lintas sektor, proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat konektivitas wilayah, tetapi juga menjaga kontinuitas pasokan listrik bagi pelanggan di dua kota penting Jawa Timur tersebut.

