Tabir Surya Wajib bagi Pelari: Lindungi Kulit dari Bahaya Sinar UV

SUARAJATIM - Pengabdian masyarakat (Pengmas) yang digelar alumni Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (DVE Unair) membawa pesan sederhana: pelari perlu melindungi kulitnya.

dr. Marina Haroen, Sp.DVE., FINSDV.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan komunitas olahraga IKA Smada Melaku Melayu Bareng (IM2B) berlangsung di Lapangan Marinir Bogowonto, Surabaya, bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2025.

Tema edukasi kesehatan kulit bertajuk “Glow with Protection: The Power of Sunscreen” menyasar komunitas yang rutin beraktivitas di luar ruangan. Materi menyentuh penggunaan tabir surya, perbedaan antara sediaan kimiawi dan fisik, serta panduan aman untuk bayi dan anak.

Kepada peserta, Ketua Panitia Pengmas dr. Marina Haroen, Sp.DVE., FINSDV., menguraikan bahaya paparan sinar ultraviolet (UV).

"Sinar matahari pada intinya baik, tetapi sengatan sinar UV dapat merusak DNA sel kulit, mempercepat penuaan. Hingga meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit seperti karsinoma dan melanoma. Kami berharap, masyarakat dapat terus menjaga kesehatan fisik maupun mental sekaligus lebih sadar akan pentingnya perlindungan kulit dan pencegahan penyakit menular."

Peserta menerima edukasi penggunaan tabir surya di Lapangan Marinir Bogowonto Surabaya.

Pemaparan praktis meliputi cara memilih produk tabir surya, waktu pengolesan sebelum beraktivitas, dan frekuensi ulang pemakaian saat berkeringat. Peserta juga diberi penjelasan tentang efek jangka panjang paparan UV yang sering diabaikan pelari rekreasional.

IM2B menyampaikan bahwa perlindungan kulit kini masuk dalam kultur komunitas lari. Ketua IM2B Prof. Yose S. Beal menyebutkan pentingnya kebiasaan melindungi kulit saat olahraga luar ruangan.

“Kegiatan kami ini olahraga outdoor, khususnya lari dan jalan kaki, jadi proteksi kulit itu wajib. Kebetulan anggota kami, dr. Marina, juga dokter kulit, sehingga banyak hal yang bisa kami konsultasikan.”

Selain topik tabir surya, acara juga menghadirkan materi Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Cabang Surabaya memberikan sesi pencegahan, deteksi dini, dan upaya memerangi stigma.
Ratusan peserta mengikuti sesi "Glow with Protection" oleh alumni DVE Unair bersama IM2B di Surabaya, 1 Desember 2025.

Ketua Bidang 3 PERDOSKI Cabang Surabaya dr. Ita Puspita Dewi, Sp.DVE., FINSDV., FAADV., menutup sesi edukasi dengan penekanan pada relevansi materi bagi komunitas olahraga.

"Pengmas menyasar komunitas yang gemar berolahraga. Materi yang disampaikan saya rasa sesuai, karena tabir surya berfungsi sebagai pelindung dan menghindarkan dari kelainan kulit jangka panjang. Seperti kanker kulit dan seborrheic keratosis. Peserta juga mendapatkan edukasi mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS."

Ratusan peserta tampak antusias mengikuti sesi praktik dan tanya jawab. Banyak yang menyadari selama ini fokus kebugaran fisik belum diimbangi upaya melindungi kulit dari risiko jangka panjang. Langkah sederhana seperti mengoleskan tabir surya dengan SPF sesuai anjuran dapat mengurangi risiko kerusakan sel kulit.

Kegiatan ini menegaskan bahwa kesehatan kulit tidak sekadar estetika. Bagi pelari dan pelaku aktivitas outdoor, perlindungan kulit sejajar dengan latihan dan pemulihan. Edukasi yang menyasar komunitas akan memudahkan penyebaran informasi praktis dan mengubah kebiasaan sehari-hari.

LihatTutupKomentar