iklan jual beli mobil

PLN Mempelajari Sistem Smart Grid di China untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

PLN studi energi terbarukan di China

Zhangbei, Suarajatim.com - PT PLN (Persero) melakukan studi lapangan di proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current (HVDC) di Zhangbei, China, dengan tujuan untuk menjajaki pengembangan sistem smart grid terintegrasi di Indonesia.

Studi ini merupakan langkah awal PLN dalam membangun sistem interkoneksi antarpulau untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Dalam penjelasannya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa untuk membangun sistem interkoneksi antarpulau yang handal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan smart grid.

Melalui studi ini, PLN ingin secara langsung melihat operasionalisasi sistem smart grid yang terintegrasi dengan pembangkit angin, panel surya, penyimpanan baterai, serta sistem HVDC dalam skala besar.

"PLN mengambil langkah agresif dalam pengembangan jaringan smart grid di Indonesia. Dengan studi ini, diharapkan PLN dapat segera menerapkan teknologi smart grid agar lebih optimal dalam menghadapi dinamika beban listrik dari berbagai sumber EBT yang beragam," ujar Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menekankan pentingnya pengembangan teknologi HVDC yang dapat menghubungkan berbagai sumber EBT yang tersebar jauh dari pusat permintaan listrik.

PLN menargetkan bahwa pengembangan teknologi ini dapat menghubungkan berbagai sumber EBT dari banyak pulau dengan stabilitas yang tinggi dan kerugian daya yang minimal.

"Pengembangan teknologi HVDC adalah salah satu kunci utama dalam transisi energi di Indonesia, mengingat potensi EBT yang tersebar di berbagai lokasi. Dengan teknologi ini, hambatan tersebut dapat diatasi," tegas Darmawan.

Proyek Smart Grid dan High Voltage Direct Current di Zhangbei memiliki pembangkit angin dengan kapasitas 450 megawatt (MW), panel surya dengan kapasitas 100 MW, dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan baterai sebesar 20 MW yang menggunakan baterai jenis Lithium, Flow, Sodium-Sulphur, Lead-Acid, Supercapacitor, dan Compression of Liquid air. Total kapasitasnya mencapai 2x3.000 dan 2x1.500 MW.

PLN melakukan kunjungan kerja ke China dengan tujuan menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi di sana. Langkah ini juga bertujuan untuk mempercepat pengembangan EBT di Indonesia, memperkuat jaringan transmisi sistem kelistrikan, serta mengakselerasi program transisi energi.

LihatTutupKomentar