iklan jual beli mobil

Tinggal Seminggu Lagi, Ini Persiapan PLN Untuk KTT ASEAN 2023

  • PLN siapkan lstrik yang andal demi harumkan nama Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023. 
  • PLN pastikan pasokan listrik tanpa kedip atau Zero Down Time di Labuan Bajo.

Jakarta, Suarajatim.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 tinggal seminggu lagi. PT PLN (Persero) terus mengoptimalkan sistem kelistrikan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo sebagai lokasi terselenggaranya konferensi internasional tersebut.


Transmisi dan distribusi listrik di Labuan Bajo terus diperkuat demi mempersembahkan pasokan listrik tanpa kedip atau zero down time (ZDT) selama pelaksanaan KTT ASEAN pada 9-11 Mei 2023 mendatang.


"Kami telah membangun berbagai utilitas jaringan di DPSP Labuhan Bajo. Hal ini merupakan wujud komitmen PLN untuk menunjang Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ASEAN," kata Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo. 


Berdasarkan keterangan dari General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT), I Gede Agung Sindu Putra, saat ini listrik Labuan Bajo dipasok dari Sistem Flores melalui jaringan transmisi 150 kiloVolt (kV) dan 70 kV dengan daya mampu pasok 99,18 megawatt (MW) dan beban puncak 84,43 MW. 


PLN melakukan rehabilitasi jaringan distribusi pada sistem kelistrikan agar keandalan listrik Labuan Bajo terus terjaga.


"Rehabilitasi jaringan distribusi dibagi menjadi beberapa tahap pekerjaan, seperti pekerjaan bongkar dan geser jaringan, pekerjaan bongkar tiang, dan pekerjaan penarikan jaringan distribusi saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) 20 kV di kawasan super premium,” terang Sindu.


Selain itu, PLN juga melakukan sejumlah lagkah seperti penataan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) menjadi SKTM, penggantian Gardu Distribusi Tiang menjadi Gardu Portal Ring Main Unit (RMU), dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) menjadi Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR).


PLN juga memberi perhatian lebih pada puskesmas kecamatan terpencil di beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sesuai arahan pemerintah.


“Di NTT khususnya Sistem Kelistrikan Flores, PLN terus melakukan pengembangan pembangkit Energi baru terbarukan (EBT) yaitu 30 Megawatt Peak (MWp) Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan baterai berkapasitas besar," pungkas Sindu.

LihatTutupKomentar