iklan jual beli mobil

Anak Terlanjur Stunting, Bisakah Diobati?

  • Tak ada orang tua yang ingin anaknya mengalami kondisi stunting. Namun jika ini menimpa buah hati Anda, segera lakukan langkah berikut ini.

Suarajatim.com - Stunting pada anak adalah masalah serius karena efeknya tak hanya pada postur tubuh, tetapi juga otak, kecerdasan, hingga gangguan metabolisme. Stunting pada anak perempuan juga akan berdampak pada keturunannya kelak.


Biasanya stunting diindikasikan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat ditandai dengan tubuh yang pendek dan wajah yang lebih muda dari usianya. 


Cara agar orang tua mengetahui apakah berat dan tinggi badan anak sesuai dengan usianya, adalah dengan rutin berkunjung ke fasilitas kesehatan baik dokter spesialis anak ataupun tenaga kesehatan di Puskesmas.


Penyebab stunting ada beragam, yang paling umum adalah karena kekurangan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai anak berusia 24 bulan. 


Meski stunting bisa berdampak hingga dewasa, kondisi ini dapat ditangani dengan dampingan dokter spesialis anak.

Upaya Pemerintah dan Peran Generasi Muda dalam Menekan Angka Stunting di Indonesia

Menurut Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, SpA(K), anak yang terindikasi stunting masih bisa ditangani, dengan catatan usianya masih di bawah lima tahun, dan akan jauh lebih efektif jika masih di bawah dua tahun.


“Bayi sampai usia dua tahun itu tidak boleh mengalami malnutrisi sama sekali baik under maupun over,” kata Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, SpA(K).


Menurutnya, jika memang sudah terdeteksi stunting, maka orang tua harus segera membawa anaknya ke dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut secepatnya.


“Kalau sudah stunting, harus dirujuk ke dokter spesialis anak, karena harus dokter spesialis anak yang menangani kasus stunting. Lalu dokter akan membedakan stunting atau non-stunting, dan menatalaksanakan untuk menyelamatkan otaknya," papar dr. Damayanti.


Ia menambahkan, jika stunting terdeteksi pada saat usia anak sudah di atas dua tahun, maka proses penyembuhannya bisa lebih sulit.


"Stunting dikatakan irreversible, yang artinya kemampuan kognitif anak tidak akan bisa kembali ke fungsi kognitif sesungguhnya. Kalaupun membaik, dia tidak akan pernah bisa mencapai ke fungsi kognitif semula. Dan yang sebenarnya kita takutkan dari stunting bukan pendeknya, tapi kognitifnya. Dan kalau diperbaiki di usia lebih dari dua tahun, akan sangat sulit," katanya.

Melihat fenomena ini, langkah terpenting saat tumbuh kembang anak dirasa tidak sesuai, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis. Jangan menunda-nunda dan menganggap sepele untuk menghindari penyesalan di masa mendatang.


Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan saat anak terindikasi stunting.

1. Berkunjung ke Dokter Spesialis Anak

Meskipun banyak informasi seputar stunting di internet, namun jangan pernah melakukan diagnosa sendiri. Segera konsultasikan ke dokter spesialis untuk mencari tahu apakah benar anak Anda mengalami stunting, jika ya, apa penyebabnya.


Jika ada masalah kesehatan yang mendasari atau gangguan penyerapan nutrisi, maka hal itulah yang harus diatasi terlebih dahulu. Jangan sepelekan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.


2. Tingkatkan Asupan Gizi yang Seimbang

Dokter akan memberikan arahan mengenai komposisi makanan, jadwal makan yang tepat, serta pola hidup yag sesuai. Patuhi petunjuknya dengan tekun dan jalani prosesnya. Ingat, tidak ada yang instan.


“Perbandingan protein dan energi harus 10%. Nggak cukup protein nabati saja, tapi juga harus hewani. Misal kebutuhan kalori anak 1000 maka 100 gram itu protein hewani. Anak juga harus mendapat hormon pertumbuhan artinya anak harus tidur cukup. Jadi jam 8 malam harus masuk kamar tidur,” tegas dr. Damayanti.


3. Edukasi Gizi bagi Pengasuh

Orang tua atau pengasuh perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya gizi yang baik untuk pertumbuhan anak. Semua pihak yang turut mengasuh anak di rumah harus kompak dan sejalan dalan memenuhi kebutuhan anak akan makanan yang sehat dan bergizi, serta pola hidup sehat.


3. Stimulasi

Selain aspek nutrisi, penting juga memberikan stimulasi pada anak. Interaksi positif, permainan, dan pembelajaran yang sesuai dengan usia akan membantu merangsang perkembangan kognitif, sosial, dan emosionalnya.


Mengatasi stunting pada anak memerlukan kesabaran dan kedisiplinan dari semua anggota keluarga yang mengasuhnya. Namun orang tua tidak perlu cemas berlebihan karena masalah ini dapat ditangani dengan pendampingan dari tenaga medis berpengalaman.

LihatTutupKomentar