iklan jual beli mobil

5 Bulan Tanpa Kabar, Voyager 1 Akhirnya Kembali Merespon Bumi

  • Wahana antariksa Voyager 1 akhirnya merespon bumi lagi, setelah 5 bulan melayang-layang di antariksa tanpa kabar yang jelas.

Suarajatim.com - Voyager 1 meluncur sejak 1977, dan menjadi objek manusia terjauh dan beroperasi terlama dalam sejarah yang sudah melintasi Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus beberapa dekade lalu.


Wahana milik NASA ini bertugas mengirimkan data ilmiah dan teknikal ke bumi. Namun sejak 14 November 2023, Voyager 1 hanya mengirimkan kode biner 1 dan 0 secara berulang-ulang tanpa arti apapun.


Para ilmuan mencoba memecahkan permasalahan tersebut. Hingga pada 18 April 2024 lalu, susunan ulang kode data perbaikan dikirimkan ke Voyager 1 melalui gelombang radio. Setelah menunggu 22 jam, wahana antariksa tersebut akhirnya merespon dengan balasan yang dapat dimengerti ilmuan.


Voyager 1 mengirim data berupa status kesehatan komputer on-board, data jarak, serta sisa baterai Plutonium-238 yang menjadi sumber daya listriknya.


Sumber kerusakan disinyalir berasal dari chip yang tertanam dalam flight data subsystem atau FDS-nya. Chip berfungsi sebagai penyimpan sebagian memori sistem, termasuk beberapa kode perangkat lunak komputer. Para ilmuan menduga chip tersebut mungkin sudah aus atau terkena partikel energik dari luar angkasa.


Sayangnya, para ilmuan tak bisa memperbaiki chip tersebut dengan cepat dikarenakan Voyager 1 telah berjarak 24 miliar kilometer atau 22 jam cahaya dari bumi.

“Sumber masalahnya tampaknya berasal dari salah satu dari tiga komputer yang terpasang, subsistem data penerbangan (FDS), yang bertanggung jawab untuk mengemas data sains dan teknik sebelum dikirim ke Bumi oleh unit modulasi telemetri,” kata NASA dalam sebuah pernyataan, Rabu pekan lalu.


Akhirnya tim memilih untuk menyimpan kode yang terpengaruh dari chip tersebut di tempat lain pada memori sistem. Karena tak menemukan ruang penyimpanan lain yang sama besarnya, mereka membagi kode menjadi beberapa bagian dan menyimpannya di tempat berbeda dalam sistem data penerbangan.


Tim ilmuan mengaku masih membutuhkan beberapa minggu lagi untuk memperbaiki Voyager 1 agar dapat menerima data sains terbarunya.

LihatTutupKomentar