iklan jual beli mobil

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Indonesia Bakal Hadapi Krisis Minyak?

  • Naiknya tensi Iran dan Israel beberapa waktu terakhir nampaknya akan memberikan dampak besar kepada perekonomian dunia. Apalagi setelah Iran mengeluarkan ancaman akan menutup Selat Hormuz. Apa dampaknya?

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz

Suarajatim.com - Pasokan minyak mentah dunia terancam akibat ketegangan yang berlangsung di kawasan Timur Tengah saat ini, khususnya antara Iran dan Israel.


Selat Hormuz berada di teritori Iran. Wilayah itu merupakan jalur perdagangan vital untuk ekspor minyak. Bila konflik terjadi di sana, maka ada kemungkinan Selat Hormuz akan diblokade.


Isu penutupan Selat Hormuz ini merebak setelah konflik terbaru antara Iran dan Israel akibat serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.


Iran melancarkan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4).


Kegeraman Iran berlanjut dengan melontarkan ancaman akan menutup Selat Hormuz. Hal ini disampaikan Pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) setelah melakukan penyerangan dan menyita kapal kontainer milik milyarder Israel yang berlayar 50 mil laut (92 Km) ke arah Timur Laut Fujairah Selat Hormuz. 


Selat Hormuz terbentang memisahkan Oman dengan Iran, dan menghubungkan barat Teluk Persia, Teluk Oman, dan tenggara Laut Arab.


Tanker-tanker dari pelabuhan-pelabuhan Teluk Persia yang membawa 17 juta barel minyak per hari, harus melewati selat ini. 


Tak hanya minyak, bahkan gas alam cair dunia juga berlalu lintas di sana.


Selat Hormuz adalah satu-satunya jalur maritim dari teluk kaya minyak ke Samudra Hindia. Ada dua jaringan pipa yang melewati selat tersebut, yakni pipa Habshan-Fujairah di Uni Emirat Arab yang mengalirkan sekitar 1,5 juta barel minyak dunia per hari. Dan pipa Petroline di Arab Saudi yang mengalirkan hingga 5 juta barel per hari.

Krisis Minyak dunia

Lalu apa dampak penutupan Selat Hormuz untuk Indonesia? 


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa Indonesia akan merasakan dampak besar jika penutupan Selat Hormuz benar-benar terjadi.


“(Saat ini) belum ada permasalahan, tapi kalau terjadi permasalahan itu (harus diantisipasi),” ungkapnya.


Mayoritas minyak mentah di Indonesia diimpor dari Arab Saudi, LPG dari UEA dan Amerika Serikat, sedangkan BBM dari Singapura, Malaysia, dan India.


Menurut Anda apakah Selat Homuz akan ditutup? Apa sebaiknya langkah pemerintah untuk mengantisipasi hal ini?

LihatTutupKomentar