Almaz Fried Chicken Margorejo Buka Gerai, Sajikan Cita Rasa Timur Tengah & Konsep Berbagi

Almaz Fried Chicken Margorejo Buka, Sajikan Ayam Rasa Timur Tengah & Nasi Kebuli
SUARAJATIM – Almaz Fried Chicken meresmikan gerai terbarunya di Jalan Margorejo Indah, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (14/6/2025). Pembukaan cabang ke-112 ini menandai ekspansi brand ayam goreng dengan cita rasa khas Timur Tengah sekaligus memperkuat model bisnis yang mengedepankan kontribusi sosial.

Acara grand opening dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Ust. M. Fakhrurazzi Anshar, Ph.D, Abdillah Onim, serta jajaran internal Almaz Fried Chicken seperti Co-Founder Bram Dwi Raditya, dan Direktur Operasional Wawan Ibra.

Target Ekspansi dan Strategi Lokasi

Bram Dwi Raditya, Co-Founder Almaz Fried Chicken, menyampaikan optimisme pertumbuhan brand. "Bismillahirrahmanirrahim. Insyaallah ini adalah cabang ke-112. Kedepannya tahun ini targetnya yang mudah-mudahan Allah mudahkan kita bisa sampai di 200 cabang di tahun ini," ujar Bram dalam wawancara. Rencana pembukaan gerai selanjutnya di Surabaya dan sekitarnya, seperti Mulyorejo dan Taman Sidoarjo, segera direalisasikan.
Gerai baru Almaz Fried Chicken di Jl Margorejo Indah Surabaya, ramai pengunjung saat grand opening.
Pemilihan lokasi Margorejo yang berdekatan dengan gerai KFC dan McDonald's bukan tanpa alasan. Bram menjelaskan, "Ini lebih ke positioning aja. Kami lihat KFC, MCD punya lokasi yang memang sudah proven, sudah bagus. Artinya mereka punya riset yang bagus juga dan ngapain kita untuk cari-cari analisa baru lagi, memang disitu sudah terbukti. Bukan soal boikot tapi karena memang marketnya kami yakin bahwa market lokasi-lokasi yang mereka pilih itu sudah teruji."

Cita Rasa Unik dan Menu Andalan

Yang membedakan Almaz dari kompetitor, menurut Bram, terletak pada resepnya. "Yang membedakan dibanding fried chicken lain itu kita punya resep itu memang cita rasa Timur Tengah. Jadi beda banget sih sama brand-brand yang sudah ada sebelumnya." Menu andalan selain ayam goreng adalah nasi kebuli. "Dan yang kedua disini ada nasi kebuli. Jadi ada menu pilihan selain nasi putih ada nasi kebuli juga. Artinya ini salah satu fried chicken yang pertama yang berjual ada nasi kebuli bersama fried chicken."

Meski mengusung cita rasa Timur Tengah, Almaz memastikan rasa sesuai lidah Indonesia. "Karena Timur Tengah yang kami bawa ini sebenarnya tidak murni Timur Tengah, sudah ditambahkan sesuaikan dengan lidah orang Indonesia." Bagi yang kurang cocok dengan rasa rempah khas, tersedia juga pilihan original. Bahkan, nasi kebuli yang awalnya dianggap sebagai tambahan, ternyata menjadi favorit pelanggan.

Kontribusi Sosial Menjadi Inti Bisnis

Konsep berbagi menjadi inti operasional Almaz Fried Chicken. Bram menegaskan komitmen sosial brand. "Tapi yang pasti kita 5% dari penjualan itu kita konversikan dalam bentuk nasi box atau dalam bentuk sembako, beras. Seperti yang sekarang dilakukan ada 200 pack beras yang kita akan bagikan. Dan ini akan konsisten nanti setiap bulannya."

Dia menambahkan, "Artinya kalau teman-teman yang ada di Surabaya berbelanja di Almaz Fried Chicken, Insya Allah itu berkontribusi terhadap 5% donasi kelingkungan sekitar. Harapannya setiap ada outlet Almas yang berdiri, di radius 2-3 km nggak ada orang yang kesulitan untuk mendapatkan makan."

Selain untuk lingkungan, Almaz juga mengalokasikan 5% dari laba bersih untuk membantu warga Palestina. "Keuntungan kami 5% untuk lingkungan dari penjualan dan 5% keuntungan untuk warga Palestina. Jadi kontribusi ke lingkungan lebih besar karena 5% dari penjualan. Kalau Palestina 5% Dari laba."

Filosofi Gerai Stand-Alone

Kebijakan untuk tidak membuka gerai di dalam mal juga berdasarkan filosofi kemudahan berbagi dan bersosialisasi. "Outlet kami nggak masuk ke mal, karena pertimbangannya kita kayak sekarang nih, kita ada masih ada kebermanfaatnya lingkungan. Kalau di mal kan kayaknya agak sulit kalau kita mau syiar agama, mau bikin acara-acara yang berkait dengan keagamaan, acara-acara nanti donasi yang kita undang anak yatim masuk ke dalam, acara-acara nanti itu kan kayaknya sulit," jelas Bram. Model gerai stand-alone dinilai lebih fleksibel berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.

Dengan konsep kuliner berbeda, program sosial yang nyata, dan rencana ekspansi yang ambisius, Almaz Fried Chicken Margorejo hadir sebagai pilihan baru bagi warga Surabaya yang mencari hidangan ayam goreng dengan nilai tambah.

LihatTutupKomentar