Setiap Kecelakaan Dihitung Rugi Rp9M, Akan Dibuat Buku Putih Indonesia Bebas ODOL

Menuju Indonesia Bebas ODOL: Jasa Raharja Kumpulkan Pakar dan Regulator Bahas Penertiban Muatan Lebih
SUARAJATIM - Jasa Raharja menghadirkan pakar transportasi, regulator, dan pelaku industri dalam forum "Ngobrol Keselamatan" (4/6/2025). Pertemuan ini merumuskan strategi percepatan program nasional Indonesia bebas kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) tahun 2025.
Forum diskusi Jasa Raharja bahas buku putih solusi penertiban kendaraan ODOL menuju Indonesia bebas muatan lebih.
Rubi Handojo, Plt Direktur Utama Jasa Raharja, menegaskan kesiapan lembaganya mengimplementasikan hasil forum.
"Hasil diskusi akan menjadi panduan aksi internal kami. Targetnya meningkatkan keselamatan transportasi jalan," ujarnya.

Kendaraan ODOL ditetapkan sebagai penyebab 70% kerusakan jalan nasional dan 40% kecelakaan berat. Sonny Sulaksono Wibowo (Badan Pengatur Jalan Tol) mengidentifikasi kelemahan sistem.
"Pengemudi menjadi mata rantai terlemah. Pemahaman pengangkutan barang berbahaya masih minim. Regulasi khusus B3 belum ada," paparnya.

Andyka Kusuma, Ketua Forum Studi Transportasi Perguruan Tinggi, mengungkap dampak ekonomi.
"Setiap kecelakaan ODOL merugikan Rp9 miliar jika korban usia produktif meninggal. Angka ini meliputi kerugian ekonomi dan sosial," jelasnya.

Ki Darmaningtyas, moderator forum, mengusulkan solusi sistematis. "Kami akan susun buku putih penertiban ODOL. Setiap institusi menulis solusi dari perspektifnya. Naskah harus selesai dalam 30 hari," tegas Ketua Inisiatif Strategi Transportasi itu.

Forum dihadiri Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonogroho, Direktur Lalu Lintas Kemenhub Rudi Irawan, dan Direktur Utama Jasa Marga Rivan Purwantono. Buku putih hasil kolaborasi ini diharapkan menjadi dokumen kebijakan nasional.
LihatTutupKomentar