Transisi Energi Ciptakan 6,2 Juta Lapangan Kerja, Sektor Ketenagalistrikan Dominasi 79%

Transisi Energi Pacu 6,2 Juta Lapangan Kerja, Sektor Ketenagalistrikan Kuasai 79%
SUARAJATIM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan kebutuhan 6,2 juta lapangan kerja baru hingga 2030 untuk mendorong tiga agenda strategis: peningkatan lifting migas, hilirisasi sektor energi, dan transisi energi. Dari 3.764 jenis pekerjaan yang teridentifikasi, sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE) mendominasi 79% atau setara 3.277 jenis peran.
Pelatihan SDM unggul sektor ketenagalistrikan untuk transisi energi Indonesia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kiri) ketika mendengarkan laporan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) di booth PLN pada acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Selasa (3/6).Darmawan  menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sebagai kunci keberhasilan transisi energi di Indonesia.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, dominasi KEBTKE menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. "Ada tiga pekerjaan besar di Kementerian ESDM. Yang pertama adalah menaikkan lifting, kedua membangun hilirisasi di semua sektor, dan ketiga transisi energi. Ini membutuhkan 6,2 juta lapangan kerja sampai 2030," ujar Bahlil dalam Human Capital Summit 2025 di Jakarta (3/6).

Ia menambahkan, "Indonesia harus mandiri energi dan berdiri di kaki sendiri sesuai perintah Presiden Prabowo."

PT PLN (Persero) merespons tantangan ini dengan memperkuat penyiapan SDM. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan komitmen perseroan mencetak talenta kompeten. "SDM unggul adalah man behind the gun dalam menyukseskan transisi energi. PLN siap berkolaborasi mencetak talenta terbaik untuk menjawab tantangan masa depan," tegas Darmawan.

PLN mengonsolidasikan program melalui Institut Teknologi PLN (IT PLN), memberikan beasiswa dari jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi fokus energi bersih. Secara internal, perseroan menjalankan pelatihan teknis, capacity building, dan beasiswa S2/S3 dalam/luar negeri. Sejak 2021, sebanyak 1.902 insan PLN telah menempuh studi lanjut bidang transisi energi. Kolaborasi dengan lembaga seperti Bank Dunia, ADB, dan JICA turut memperkuat program ini.

Darmawan menggarisbawahi, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 berpotensi membuka 1,7 juta lapangan kerja baru. "Transisi energi bukan hanya soal teknologi, tapi juga manusia yang menggerakkannya. Masa depan energi Indonesia bergantung pada kualitas SDM yang kita siapkan hari ini," pungkasnya.

Proyeksi ini menegaskan peran strategis sektor ketenagalistrikan sebagai penggerak ekonomi hijau Indonesia. Sinergi pemerintah-swasta dalam peta jalan SDM menjadi kunci mencapai target kemandirian energi 2045.
LihatTutupKomentar