YBM PLN Gelar Pemulihan Kesehatan Mental Lewat Digital Marketing

SUARAJATIM - Dusun Blandit di Desa Wonorejo, Kabupaten Malang, menyimpan cerita tentang pemulihan dan harapan. Posyandu Jiwa Gerdu Sawah menjadi wadah bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk beraktivitas dan berkarya.

Fasilitator mendampingi anggota Posyandu Jiwa Gerdu Sawah Malang dalam proses membatik. Produk mereka dipasarkan secara digital.
Awal tahun 2025, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) memberikan intervensi. Sebanyak 23 penerima manfaat, terdiri dari penyintas dan fasilitator, mengikuti pelatihan digital marketing.

“Pelatihan ini dibagi dalam tiga tahap. Mulai dari fotografi produk, penulisan konten, hingga pemasaran melalui platform digital,” jelas Alimmufadhol, Ketua YBM PLN UIT JBM.

Tujuannya jelas: membuka jalan bagi penyintas ODGJ untuk memperoleh penerimaan sosial dan kemandirian ekonomi. Pelatihan berlangsung selama Januari hingga Februari 2025.

Kunjungan tim pada akhir Agustus 2025 menunjukkan perkembangan positif. Para penyintas terlihat fokus membatik dengan teknik ciprat. Mereka didampingi fasilitator dengan penuh kesabaran.

Usaha batik ini menjadi tulang punggung kegiatan di posyandu tersebut. Pesanan mulai berdatangan sejak mereka memanfaatkan media sosial.

“Pesanan batik cukup banyak sejak kami jual via media sosial. Namun, kami harus menyesuaikan dengan kondisi teman-teman penyintas. Kami prioritaskan kesehatan mereka,” Ungkap M. Wahid, salah satu fasilitator.

Posyandu Jiwa Gerdu Sawah merupakan binaan RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang. Lembaga ini memberikan layanan kesehatan mental, deteksi dini, dan pendampingan bagi ODGJ.

Keberadaan pelatihan dari YBM PLN memberi dimensi baru. Kini, ada nilai ekonomi yang dikembangkan bersama.

Ika Sudarmaja, General Manager UIT JBM, menyatakan hal ini selaras dengan peran PLN untuk masyarakat.

“Harapannya, usaha batik ini dapat dikenal lebih luas. Hasilnya bisa menambah penghasilan para penyintas. Ini peran kami untuk hadir di tengah masyarakat,” pungkas Ika.

Pelatihan digital marketing tidak sekadar memberi keterampilan teknis. Lebih dari itu, ia mengembalikan kepercayaan diri dan membuka pintu inklusi bagi para penyintas ODGJ di Malang.

LihatTutupKomentar