Srikandi PLN Berdayakan Ekonomi Difabel Kota Probolinggo Melalui Mesin Produksi

SUARAJATIM - Srikandi PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) mendatangi Kota Probolinggo. Mereka menggelar program Srikandi Movement Woman Support Woman. Kegiatan ini merupakan wujud Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perusahaan.

Perwakilan Srikandi PLN UIT JBM menyerahkan mesin produksi kepada Kelompok Difabel Kanigaran Berkarya Berdaya (Difakara) di Aula Keluruhan Kanigaran, Senin (22/9/2025).
Bantuan sarana produksi disalurkan kepada Kelompok Difabel Kelurahan Kanigaran. Kelompok ini bernama Difabel Kanigaran Berkarya Berdaya. Penyerahan dilakukan di Aula Kelurahan Kanigaran pada Senin, 22 September 2025.

Bantuan terdiri dari mesin pemotong tempe, mesin pemotong kentang, mesin penggoreng, dan mesin press. Paket dilengkapi dengan kantong kemasan. Kehadiran Wakil Walikota Probolinggo dan jajaran pemerintah daerah menyemarakkan acara.

General Manager UIT JBM, Ika Sudarmaja, menyatakan PLN ingin dekat dengan masyarakat. “Difabel memiliki semangat luar biasa. Melalui Program TJSL Srikandi Movement Woman Support Woman, PLN tidak hanya menghadirkan listrik sebagai penerang, tetapi juga menghadirkan ‘terang’ berupa dukungan bagi kemandirian masyarakat,” jelasnya.

Wakil Walikota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, menyambut baik inisiatif PLN. “Inisiatif ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Probolinggo menuju Kota Inklusif. Semoga bantuan ini menumbuhkan kreativitas, memperluas pasar, dan menjadikan kelompok Difakara semakin maju,” ujarnya. Ia mendorong kelompok untuk berinovasi di sektor lain.

Sefri Retno Budiarti, pimpinan kelompok difabel, menyambut gembira bantuan ini. “Sebelum adanya bantuan, pesanan keripik tempe dan kentang dikerjakan secara manual dengan peralatan seadanya, seperti dengan pisau cutter agar potongan bisa setipis mungkin sehingga produk yang dihasilkan tetap renyah. Bantuan PLN ini sangat memudahkan kedepannya, mempercepat proses produksi sehingga kami mampu memenuhi pesanan yang saat ini sudah mulai banyak berdatangan tidak hanya dari Probolinggo saja,” ujarnya.

Bantuan peralatan produksi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha kelompok Difakara. Dengan proses produksi yang lebih efisien, mereka dapat memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Langkah ini menjadi bagian dari pembangunan ekonomi inklusif di wilayah sekitar jaringan transmisi PLN.

LihatTutupKomentar