Berdayakan Hasil Pertanian Lokal, KKN Lamongan 2 UMSurabaya Ubah Labu Jadi Peluang Usaha


Suarajatim.com -  Labu yang selama ini oleh warga  Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, Lamongan, hanya dijadikan konsumsi pendamping sebagai bahan tambahan isi sajian kolak, kini bisa dimanfaatkan menjadi olahan lain yang berpotensi menjadi peluang usaha baru bagi warga desa. 

Gagasan tersebut muncul dari aktivitas mahasiswa Universitas Muhamadiyah Surabaya (UMS) yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sugihan. 

“Kami melihat ada potensi hasil agrowisata labu yang cukup banyak. Saat kami bertanya ke warga, labu yang melimpah itu selama ini hanya direbus untuk dijadikan puding atau tambahan isi kolak untuk dikonsumsi sendiri,” ujar Hestina Putri Mukharomah, Koordinator Kelompok 2 KKN UMS.  

Para mahasiswa, sebagaimana dikatakan Hesti, kemudian berinisiatif untuk sharing dan berkolaborasi dengan salah satu usaha olahan snack yang sudah ada, untuk memberikan pengetahuan baru tentang mengolah labu menjadi bentuk olahan stik kepada warga desa.

 “Harapannya ada bentuk olahan lain yang bisa dilakukan masyarakat dan punya potensi peluang usaha baru bagi warga,” kata Hesti.

Erni Wulandari, pemilik usaha snack, menyambut baik inisiatif para mahasiswa untuk memberikan pengetahuan tentang cara pengolahan labu menjadi stik labu, bagi masyaraat desa.

Produk stik labu hasil olah warga desa pun kemudian berhasil diproduksi. “Kini yang harus menjadi fokus bersama adalah menambah nilai lebih dari produk ini agar bisa bersaing di pasaran,” terang Hesti mewakili teman-temannya. 

Selain cita rasa olahan stik labu, hal lain yang menjadi perhatian para mahasiswa adalah memberikan kesan menarik pada penampilan kemasan produk stik labu itu. 

“Kami memberikan sticker pada kemasan berupa plastik flip. Sticker memberikan identitas tempat produksi agar makin dikenal orang, sedangkan kemasan plastic flip agar produk tetap awet dalam kondisi renyah,” terang Hesti.

Warga Desa Sugihan sendiri cukup antusias dengan gagasan para mahasiswa UMS untuk mengolah labu menjadi bentuk olahan yang bisa memiliki potensi nilai jual.

“Hal seperti ini cukup bermanfaat bagi warga. Kami berharap dari kolaborasi seperti ini juga bisa memunculkan inovasi-inovasi baru yang bisa menambah nilai produk kami. Termasuk dalam merancang sebuah terobosan marketing bersama, “ kata Erni Wuladari, pemilik usaha snack yang diberi label ‘Snack Bu Erni' itu./cw 

LihatTutupKomentar