Masyarakat Urunan Tebus Ongkos Bidan yang "Menahan" Bayi Baru Lahir

bidan tahan bayi lahir

Surabaya, Suarajatim.com - Karena tak sanggup membayar biaya persalinan sebesar Rp. 2.050.000, salah satu bidan praktek mandiri di kawasan Medokan Surabaya "menahan" ibu dan bayi yang baru lahir.


Hal ini dibenarkan oleh Daniel Lukas Rorong, Ketua "Komunitas Tolong Menolong" (KTM) saat dikonfirmasi pada Minggu (3/4).


Tak hanya "menebus" bayi tersebut, namun Daniel juga memberikan paket bantuan berupa kebutuhan bayi baru lahir seperti Pampers, minyak telon, bedak dan juga susu formula untuk ibu menyusul.

Kini Bidan Mandiri Tak Takut Beroperasi Berkat Bantuan APD Dari Komunitas Tolong Menolong

Bersinergi dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Jogoboyo, Daniel berangkat menuju lokasi praktek bidan tersebut didampingi Akhmad Badruttamam selaku Ketua Ormas Jogoboyo.


Setelah melakukan pembayaran persalinan yang harus ditanggung oleh pasangan suami istri bernama Ryan Wahyudi (20) dan Karisma (20), bayi berjenis kelamin cowok yang lahir pada Minggu (3/4) pukul 06.45 WIB dengan panjang 45 cm dan berat 2,7 kg ini akhirnya bisa dibawa pulang.

bidan surabaya

"Atas nama kemanusiaan, saya tidak menyalahkan pihak bidan praktek mandiri tersebut. Hanya saja, orangtua dari bayi tersebut memang kondisinya sangat memprihatikan," kata Daniel.


Diungkapkannya, bahkan dua bulan terakhir, pasutri muda ini harus tidur tiap malam sampai menjelang pagi di emperan ruko dikawasan Tambak Medokan karena tidak mampu bayar kos-kosan. Ironisnya, hal ini terjadi saat Karisma, ibu bayi tersebut sedang hamil tua tujuh bulan.


Untuk itu, KTM dan Ormas Jogoboyo juga membantu sampai tuntas, termasuk mencarikan tempat tinggal layak sementara buat ortu dan bayi cowok yang belum diberi nama ini.

PT Indramukti Segara Berikan Bantuan APD Untuk Tenaga Medis

"Orangtua bayi tersebut sebenarnya warga Kota Surabaya. Bahkan memiliki KTP Surabaya. Sayangnya, status pernikahan mereka tidak resmi alias nikah sirih. Ditambah, kondisi mereka saat ini yang dikucilkan kedua belah pihak keluarga karena ada permasalahan," jelas Daniel yang juga Humas "Perhimpunan Driver Online Indonesia" (PDOI) Jawa Timur.


Daniel berharap ada kepedulian dari pihak pemerintah Kota Surabaya terhadap nasib pasutri muda ini. Apalagi Ryan, sang suami juga statusnya masih pengangguran karena belum mendapatkan pekerjaan.


"Semoga ada jalan keluar terbaik buat mereka," harapnya.

LihatTutupKomentar