iklan jual beli mobil

Kuliner Jungle Hospitality: Merekam Cerita 'Perobekan Bendera' dalam Tumpeng Kemerdekaan

tumpeng kemerdekaan

Suarajatim.com - Hari Kemerdekaan selalu dirayakan dengan penuh sukacita oleh seluruh masyarakat Indonesia. Di Surabaya ada acara rutin yang dilakukan setiap tahunnya dengan mempertontonkan ritual "Robek Bendera" yang dilakukan oleh para pejuang kala itu.


Antusiasme penonton juga besar, karena di sepanjang jalan tunjungan, Surabaya selalu penuh sesak menyaksikan secara khidmat cara ini setiap acara ini digelar setiap tahunnya.
Rupanya hal ini juga ternyata juga menginspirasi salah satu manajemen kafe di Jawa Timur, yaitu Jungle Hospitality Management (JHM).

Founder JHM, Danny Budiman yang ternyata juga kelahiran kota pahlawan menyampaikan bahwa, ritual "Perobekan Bendera Belanda" yang menjadi ritual tahunan di Surabaya menjadi inspirasi bagi dirinya dan timnya untuk menciptakan sebuah menu yang menarik saat momentum Hari Kemerdekaan.

"Kami ingin mencoba membuat suguhan yang berbeda di setiap outlet kafe dibawah JHM. Sebagai sebuah cara bagi kami untuk merayakan Hari Kemerdekaan bersama dengan para tamu yang hadir ke outlet kami", ungkapnya saat ditemui di Cafe Tenda Surabaya, Rabu (09/08/2023).

Tumpeng yang biasanya berwarna kuning, disulap menjadi warna Merah, Putih, dan Biru, degan nama Tumpeng Kemerdekaan. Tentu, layaknya tumpeng pada umumnya, Nasi yang disajikan dengan bentuk kerucut ini, juga disajikan dengan berbagai lauk seperti Ayam, Kentang goreng, Sambel.

Namun yang paling menarik adalah, bagi pengunjung yang memesan menu ini ada cara khusus untuk menikmatinya. Dimana, komposisi tumpeng merah putih bisa diambil secara terpisah dengan warna Biru, sebagai simbol perobekan bendera seperti yang dilakukan oleh para pejuang saat itu.

Menu Tumpeng Kemerdekaan ini tersedia beberapa outlet JHM, Jungle Cafe Trawas, Mojokerto, Sehati Cafe Trawas Mojokerto, Juga di House Of River Side Kediri.

"Agar para tamu juga merasakan semangat "Sobek Bendera" seperti yang dilakukan oleh para pejuang kala itu. Tujuannya tentu, untuk menggugah rasa nasionalisme kita bersama, melalui media Tumpeng Kemerdekaan ini, dan setelah itu kita "MERDEKA" dengan makan, menikmati Tumpeng Kemerdekaan ala kami", pungkas Danny.

LihatTutupKomentar