Samsat Kediri Genjot PAD melalui Sosialisasi PKB dan SWDKLLJ di Kecamatan Ngancar

SUARAJATIM (8/5) – Samsat Kediri Katang kembali menggelar sosialisasi pemungutan pajak daerah di Kecamatan Ngancar guna mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
PAD, pajak kendaraan bermotor, optimalisasi pajak daerah, SWDKLLJ
Petugas Samsat Kediri memberikan sosialisasi pajak kendaraan bermotor di Kecamatan Ngancar
Dalam sambutannya, Rian Prianda, Kepala Seksi Penagihan Bapenda UPT PPD Kediri, menekankan bahwa PKB menjadi salah satu kontributor terbesar PAD di Jawa Timur. “Pajak kendaraan bermotor memiliki potensi signifikan untuk mendanai pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan program kesejahteraan masyarakat. Optimalisasi pemungutannya menjadi kunci meningkatkan kualitas hidup warga,” ujarnya.

Data Bapenda menunjukkan, PKB menyumbang sekitar 30-40% penerimaan pajak daerah di Kabupaten Kediri. Namun, tingkat kepatuhan wajib pajak masih perlu ditingkatkan. Nur Asnawi Azis, SE., melalui penanggung jawab Samsat Kediri Katang, M. Rivan Hadinata, mengungkapkan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan utama. “Masih ada anggapan bahwa pajak hanya beban, padahal kontribusi ini langsung kembali ke pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan,” jelas Rivan.

Sosialisasi ini tidak hanya menyasar pemilik kendaraan pribadi, tetapi juga pelaku usaha transportasi dan masyarakat umum. Tim Samsat memberikan panduan praktis tentang prosedur pembayaran, penghitungan tarif, serta manfaat SWDKLLJ sebagai proteksi kecelakaan lalu lintas. Peserta juga diajak memanfaatkan layanan online Samsat untuk memudahkan proses administrasi.

Upaya ini sejalan dengan target Pemkab Kediri menaikkan PAD sebesar 15% pada 2025. Selain PKB, pemerintah daerah terus mengembangkan potensi pajak lainnya seperti Pajak Rokok, Hiburan, dan Reklame. Namun, PKB tetap menjadi prioritas karena jumlah kepemilikan kendaraan di Kediri terus meningkat, mencapai rata-rata 8% per tahun.

Kegiatan sosialisasi di Ngancar diharapkan menjadi model untuk kecamatan lain. “Kami akan evaluasi hasilnya dalam 3 bulan ke depan. Jika efektif, program serupa akan diperluas ke wilayah lain,” tambah Rian. Partisipasi aktif masyarakat dinilai krusial untuk memastikan keberlanjutan pembangunan daerah berbasis PAD.
LihatTutupKomentar