PWI Jatim Latih 50 Jurnalis Hadapi Tantangan Digital dan HoaksSUARAJATIM - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menggelar pelatihan "Cerdas Digital dan Orientasi Keanggotaan Kewartawanan" angkatan ke-24. Acara di kantor PWI Jatim, Jalan Taman Apsari Surabaya, Selasa (17/6/2025), diikuti 50 jurnalis dari berbagai media se-Jawa Timur, termasuk Suarajatim.com.
![]() |
Peserta pelatihan Cerdas Digital PWI Jatim angkatan 24 di Surabaya |
Transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak. Data Reuters Institute Digital News Report 2024 menunjukkan 60% masyarakat Indonesia mengakses berita via media sosial. Sebanyak 72% lebih memilih konten berita video digital. Muhammad Wahyu Anggana Sukma, Produser Digital KompasTV Jatim, menjelaskan perubahan pola konsumsi ini. “Anak muda lebih menyukai video pendek berdurasi 15 hingga 60 detik dengan narasi visual yang kuat. Storytelling visual dan keotentikan konten kini jadi kunci.”
Pelaksana Tugas Ketua PWI Jatim, Machmud Suhermono, menekankan keseimbangan antara inovasi digital dan etika jurnalistik. Ia mengingatkan risiko pelanggaran pemberitaan terkait anak. “Jurnalis harus memahami batas hukum yang melindungi identitas anak dalam berita. Ini bukan sekadar etika, tapi kewajiban hukum. Pelanggaran bisa dikenai sanksi hingga 5 tahun penjara dan denda Rp500 juta,” tegasnya, merujuk Pasal 19 UU SPPA Nomor 11 Tahun 2012.
Kegiatan ini juga menghadirkan Joko Tetuko Abdul Latief, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim. Ia membahas penerapan Kode Etik Jurnalistik. Pelatihan mencakup materi Peraturan Dasar Rumah Tangga PWI dan UU Pers.
Suhermono berharap kegiatan ini memperluas jaringan keanggotaan dan kompetensi jurnalis. Sinergi antar media, pemerintah, akademisi, dan komunitas digital dinilai vital untuk membangun ekosistem informasi profesional dan transparan.