Survei Terbaru Ungkap Legislator Gerindra dan PAN Tertinggi Kepuasan Publik di JatimSUARAJATIM - Hasil survei terbaru The Republic Institute menempatkan anggota legislatif dari Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai yang paling memuaskan publik di Jawa Timur. Survei ini mengevaluasi satu tahun kinerja anggota DPR RI perwakilan Jatim dan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur pasca Pemilu 2024.
Dr. Sufyanto, Peneliti Utama The Republic Institute, menjelaskan fokus penilaian masyarakat. “Kinerja anggota legislatif tidak lagi dinilai sekadar dari tingkat kehadiran di gedung parlemen, tetapi juga dari kemampuan mereka menyuarakan aspirasi rakyat, memperjuangkan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan daerah pemilihannya, dan menjaga integritas serta kepekaan terhadap dinamika sosial di akar rumput,” ujar Sufyanto saat merilis hasil survei melalui zoom meeting, Jumat (25/7/2025).
Secara umum, publik di Jawa Timur menyatakan tingkat kepuasan "sangat puas" terhadap kinerja anggota DPR RI mereka, khususnya pada fungsi representasi, legislasi, dan pengawasan. Survei menggunakan skala Likert 1-10 dengan 2.200 responden di seluruh 11 dapil Jatim. Margin of error survei ± 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
DPR RI Perwakilan Jatim: Gerindra dan PAN Unggul
Di tingkat DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (Gerindra, Dapil Jatim I) meraih nilai tertinggi, 8,3. Posisi kedua ditempati Ahmad Rizki Sadig (PAN, Dapil Jatim VI) dengan nilai 8,0. Sufyanto menjelaskan keunggulan Rizki Sadig. “Ahmad Rizki Sadig nilai kuatnya pada pengawasan, 8,0, dan representasi, 8,2. Kepuasan publik terhadapnya mencerminkan persepsi positif atas sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah serta keterlibatannya dalam memperjuangkan isu lokal di tingkat nasional,” paparnya.
Sepuluh besar juga diisi Muhammad Khozin (PKB, Jatim IV), Bambang Hariadi (Gerindra, Jatim IV), Adies Kadir (Golkar, Jatim I), M. Sarmudji (Golkar, Jatim VI), Edhie Baskoro Y (Demokrat, Jatim VII), Ina Ammania (PDIP, Jatim III), Lita Machfud A (Nasdem, Jatim I), dan Arizal Tomli Wafa (PAN, Jatim I) di urutan kesepuluh dengan nilai 7,2. Tomli Wafa mendapat nilai legislasi rendah (6,7) meski pengawasannya kuat (8,0).
Faktor representasi dan komunikasi publik menjadi penentu utama kepuasan. Legislator dengan nilai kepuasan rendah umumnya lemah dalam fungsi legislasi.
DPRD Jatim: Golkar dan PAN Dominasi Peringkat Atas
Di DPRD Provinsi Jawa Timur, Pranaya Yudha Mahardika (Fraksi Golkar) menduduki peringkat pertama dengan total nilai 8,1. Nilai tertingginya pada legislasi (8,4). Husnul Aqib (Fraksi PAN, Dapil Jatim XIII), Ketua Fraksi PAN, menempati posisi kedua dengan skor 8,0. Husnul Aqib sangat kuat di representasi (8,5) dan legislasi (8,0).
M. Izzudin Ma’ruf, Peneliti The Republic Institute, menyatakan “Penilaian ini mencerminkan kuatnya kepercayaan publik terhadap peran Husnul Aqib dalam menyuarakan kebutuhan masyarakat di dapilnya serta kapasitas legislasi yang dianggap produktif.”
Sepuluh besar DPRD Jatim dilengkapi Cahyo Harjo Prakoso (Gerindra), M. Musyafak Rouf (PKB), Deni Wicaksono (PDIP), Dedi Irwansa (Demokrat), dan Lilik Hendarwati (PKS). “Meski nilainya lebih rendah dibanding posisi teratas, mereka tetap memperoleh penilaian publik yang baik, terutama pada dimensi pengawasan dan representasi,” imbuh Izzudin.
Elektabilitas Partai: Gerindra Juara, PAN Melonjak
Survei juga mengukur elektabilitas partai politik di Jatim Juli 2025. Gerindra memimpin dengan 17,7%, diikuti PKB (16,5%), dan PDIP (14,6%). PAN mencatat kenaikan signifikan ke posisi kelima dengan elektabilitas 7,6%.
Kenaikan PAN ini banyak dikaitkan dengan persepsi positif terhadap kebijakan pangan pemerintah pusat, yang dijalankan oleh Ketua Umum PAN selaku Menko Pangan. Kebijakan seperti kenaikan harga jual hasil panen dan stabilitas harga bahan pokok mendapat apresiasi luas, terutama di pedesaan dan perkotaan Jatim. “Kombinasi kinerja struktural dan kerja lapangan yang dilakukan oleh kader-kader PAN di tingkat nasional sampai tingkat daerah ini menguatkan daya tarik PAN, terutama di kalangan petani, nelayan, dan pelaku UMKM pedesaan,” kata Sufyanto.
Survei The Republic Institute dilakukan 14-20 Juli 2025. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).