SUARAJATIM - Gemuruh musik daerah berpadu dengan langkah ritmis ratusan penari di atrium Ciputra World Surabaya siang itu. Lengan-lengan terangkat, gerakan berputar, hingga senyum yang merekah menjadi pemandangan yang menyatukan ribuan peserta Indonesia Menari 2025—sebuah pesta budaya yang tak hanya menampilkan tarian, tetapi juga menyulam semangat kebersamaan dalam bingkai tradisi dan modernitas.
Surabaya menjadi salah satu dari sebelas kota yang berpartisipasi dalam pergelaran Indonesia Menari 2025. Ajang tahunan yang digagas Indonesia Kaya ini menghadirkan lebih dari 8.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas tari, pelajar, hingga masyarakat umum.
Tahun ini, antusiasme semakin meluas dengan kehadiran lima kota baru, termasuk Surabaya yang mencatat hampir 9.000 pendaftar—tertinggi di antara kota lainnya.
Menurut Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya, kegiatan ini bukan sekadar kompetisi.
“Melalui #MenaridiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama,” ujar Billy.
Ia menambahkan bahwa tahun 2025 menandai satu dekade penyelenggaraan Indonesia Menari sekaligus perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya. Peningkatan peserta tahun ini juga dipicu oleh bertambahnya lokasi penyelenggaraan di berbagai daerah.
Para peserta menarikan koreografi karya Bathara Saverigadi Dewandoro, penari sekaligus koreografer muda yang dikenal lewat pencapaian di Indonesia Mencari Bakat dan PON 2024.
Karyanya memadukan kekhasan gerak tangan dari berbagai daerah dengan musik garapan Alffy Rev, yang mengaransemen delapan lagu daerah seperti Rek Ayo Rek dari Jawa Timur, Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara, hingga Rasa Sayange dari Maluku. Perpaduan itu menciptakan energi baru bagi tari Nusantara yang terasa modern tanpa kehilangan akar tradisinya.
Setiap peserta diwajibkan tampil berkelompok dengan lima hingga tujuh anggota, mengenakan kostum etnik modern yang memikat perhatian pengunjung mall. Di Surabaya, suasana semakin meriah ketika seluruh kelompok menari serentak dua kali pada pukul 13.00 WIB, menghadirkan harmoni gerak dan warna dalam satu irama kebangsaan.
Dewan juri yang terdiri dari koreografer ternama Bathara Saverigadi Dewandoro menilai kekompakan, kreativitas pola lantai, dan semangat kolektif para peserta. Dari penilaian tersebut, grup asal Surabaya Gito Maron + berhasil meraih juara pertama dan membawa pulang hadiah sebesar Rp25 juta, disusul oleh Dance Generation dari Bali sebagai juara kedua dan Goong Prada Manajemen dari Surabaya di posisi ketiga.
Selain pemenang utama, kategori kostum favorit di setiap kota akan diumumkan melalui akun Instagram resmi @indonesia_kaya. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah mitra seperti Savoria, Wings Group Indonesia, Dermaster, dan Derma Express.
Lebih dari sekadar ajang tari, Indonesia Menari menjadi ruang yang mempertemukan tradisi dan kreativitas lintas generasi. Program ini juga menjadi bagian dari visi Indonesia Kaya, inisiatif budaya dari Bakti Budaya Djarum Foundation, yang terus berupaya memperkenalkan dan melestarikan seni Nusantara dengan cara yang dekat dengan masyarakat urban masa kini.
“Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang, sekaligus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan semangat, kreativitas, dan kecintaan terhadap budaya Indonesia,” tutur Billy menutup acara.
Sorak penonton pun pecah ketika lagu terakhir berhenti. Namun, semangat yang tertanam dalam setiap gerak tampaknya akan terus berlanjut—menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menari bersama Indonesia dalam harmoni kebudayaan yang tak lekang oleh waktu.
![]() |
Ratusan peserta Indonesia Menari 2025 menampilkan koreografi Bathara Saverigadi Dewandoro di Ciputra World Surabaya. |
Tahun ini, antusiasme semakin meluas dengan kehadiran lima kota baru, termasuk Surabaya yang mencatat hampir 9.000 pendaftar—tertinggi di antara kota lainnya.
Menurut Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya, kegiatan ini bukan sekadar kompetisi.
“Melalui #MenaridiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama,” ujar Billy.
Ia menambahkan bahwa tahun 2025 menandai satu dekade penyelenggaraan Indonesia Menari sekaligus perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya. Peningkatan peserta tahun ini juga dipicu oleh bertambahnya lokasi penyelenggaraan di berbagai daerah.
Para peserta menarikan koreografi karya Bathara Saverigadi Dewandoro, penari sekaligus koreografer muda yang dikenal lewat pencapaian di Indonesia Mencari Bakat dan PON 2024.
Karyanya memadukan kekhasan gerak tangan dari berbagai daerah dengan musik garapan Alffy Rev, yang mengaransemen delapan lagu daerah seperti Rek Ayo Rek dari Jawa Timur, Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara, hingga Rasa Sayange dari Maluku. Perpaduan itu menciptakan energi baru bagi tari Nusantara yang terasa modern tanpa kehilangan akar tradisinya.
Setiap peserta diwajibkan tampil berkelompok dengan lima hingga tujuh anggota, mengenakan kostum etnik modern yang memikat perhatian pengunjung mall. Di Surabaya, suasana semakin meriah ketika seluruh kelompok menari serentak dua kali pada pukul 13.00 WIB, menghadirkan harmoni gerak dan warna dalam satu irama kebangsaan.
Dewan juri yang terdiri dari koreografer ternama Bathara Saverigadi Dewandoro menilai kekompakan, kreativitas pola lantai, dan semangat kolektif para peserta. Dari penilaian tersebut, grup asal Surabaya Gito Maron + berhasil meraih juara pertama dan membawa pulang hadiah sebesar Rp25 juta, disusul oleh Dance Generation dari Bali sebagai juara kedua dan Goong Prada Manajemen dari Surabaya di posisi ketiga.
Selain pemenang utama, kategori kostum favorit di setiap kota akan diumumkan melalui akun Instagram resmi @indonesia_kaya. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah mitra seperti Savoria, Wings Group Indonesia, Dermaster, dan Derma Express.
Lebih dari sekadar ajang tari, Indonesia Menari menjadi ruang yang mempertemukan tradisi dan kreativitas lintas generasi. Program ini juga menjadi bagian dari visi Indonesia Kaya, inisiatif budaya dari Bakti Budaya Djarum Foundation, yang terus berupaya memperkenalkan dan melestarikan seni Nusantara dengan cara yang dekat dengan masyarakat urban masa kini.
“Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang, sekaligus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan semangat, kreativitas, dan kecintaan terhadap budaya Indonesia,” tutur Billy menutup acara.
Sorak penonton pun pecah ketika lagu terakhir berhenti. Namun, semangat yang tertanam dalam setiap gerak tampaknya akan terus berlanjut—menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menari bersama Indonesia dalam harmoni kebudayaan yang tak lekang oleh waktu.