SUARAJATIM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat selalu menjadi perhatian. Data historis Bank Indonesia mencatat, pada Agustus 2025, $1 setara dengan Rp16.421. Angka ini naik Rp2.284 dibanding posisi Agustus 2015 yang berada di kisaran Rp14.137. Kenaikan ini merepresentasikan apresiasi sekitar 16% dalam satu dekade.
![]() |
Ilustrasi keluarga merencanakan keuangan dengan produk asuransi dwiguna berdenominasi dolar AS. |
Ketangguhan dolar di kala resesi mendorong minat terhadap instrumen berdenominasi USD. Masyarakat akrab dengan tabungan valas, obligasi dolar, dan trading forex. Namun, ada opsi lain yang menawarkan perlindungan sekaligus pertumbuhan aset, yaitu asuransi dwiguna berbasis dolar Amerika Serikat.
Produk ini menghadirkan dua manfaat fundamental. Pertama adalah perlindungan jiwa bagi tertanggung. Kedua adalah manfaat finansial yang nilainya dalam mata uang dolar AS. Kombinasi ini membantu menjaga stabilitas finansial keluarga untuk jangka panjang.
“Asuransi dwiguna berbasis dolar memberikan perlindungan jiwa berupa santunan saat meninggal dunia, serta manfaat tunai, hingga manfaat akhir masa asuransi. Beberapa produk asuransi dwiguna juga memberikan manfaat tunai berkala yang dibayarkan setiap tahun selama periode tertentu. Hal ini membuat asuransi dwiguna cocok untuk menjadi salah satu instrumen dalam menjawab kebutuhan perencanaan keuangan jangka panjang masyarakat,” lanjut Theo.
Dengan manfaat tunai yang dapat diterima secara berkala, produk ini dapat berfungsi sebagai cadangan dana pendidikan atau pensiun. Nilainya yang terkait dengan dolar memberikan pelindung alami terhadap depresiasi rupiah.
Memilih produk asuransi dwiguna USD memerlukan pertimbangan matang. Langkah awal adalah memastikan manfaat produk selaras dengan tujuan finansial pribadi. Faktor kedua adalah memilih penyedia asuransi yang memiliki rekam jejak terpercaya dan pengelolaan dana yang solid.
Pemahaman mengenai faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar juga penting. Kebijakan moneter The Fed atau kondisi geopolitik AS dapat menyebabkan volatilitas. Memiliki horizon investasi jangka panjang menjadi krusial untuk mengatasi fluktuasi jangka pendek tersebut.
Kehadiran asuransi dwiguna berbasis dolar AS mencerminkan evolusi kebutuhan masyarakat. Instrumen ini tidak sekadar melindungi dari risiko meninggal dunia, tetapi juga aktif menjaga daya beli aset dari erosi inflasi dan pelemahan mata uang. Ia menjadi salah satu pilar dalam membangun fondasi keuangan keluarga yang lebih tangguh di masa depan.