SUARAJATIM - PLN Group Jawa Timur menyelenggarakan pertemuan dengan para jurnalis. Acara ini diawali di kantor PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur. General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, membuka kegiatan tersebut. Tema yang diangkat adalah "Green Energy, Green Future PLN Bersama Media Wujudkan Transformasi Hijau".
![]() |
PLTA Sutami di Malang, dengan kapasitas 3x35 MW, menjadi tulang punggung energi hijau dan cadangan listrik sistem Jawa Timur. |
Rombongan kemudian mengunjungi PLTA Sutami di Malang. Senior Manager PLTA Sutami, Arfan, menerangkan peran penting pembangkit ini. PLTA Sutami memiliki kapasitas 105 MW yang terbagi dalam tiga unit pembangkit. Ia merupakan bagian dari Unit Pembangkitan (UP) Brantas.
"Pembangkit hidro ini operasinya menjadi andalan kita. Ia merupakan penguatan dari sisi energi baru terbarukan," jelas Arfan.
Arfan memaparkan keandalan unit ini sebagai black start sangat krusial. Black start adalah kemampuan untuk menyalakan sistem kelistrikan dari kondisi padam total tanpa bergantung pada sumber luar. PLTA Sutami bertugas memulai pengisian energi ke sistem Jawa Timur.
"Kalau PLTU butuh air sebagai penggerak. Kalau air tidak butuh penggerak awal. Sehingga bisa mengisi dulu sampai ke Grati nanti akan disambungkan ke Paiton baru bisa menghidupi Jatim dan bisa transfer ke tempat lain," pungkasnya.
Target produksi listrik UP Brantas secara keseluruhan untuk tahun ini adalah 1.400 GWh. Selain operasi rutin, PLN juga menjaga kelestarian alam di area sekitar waduk. Ketersediaan air untuk pembangkitan sangat ditentukan oleh kondisi konservasi sumber daya alam.
Pengembangan ke depan difokuskan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung. Rencananya, PLTS terapung akan memanfaatkan 10-20 persen dari luas genangan Waduk Sutami.
"Kapasitasnya direncanakan sekitar 100 MWp. Diharapkan menjadi simbol brand image Jatim sebagai salah satu sumber penopang EBT. 2027 mudah-mudahan bisa beroperasi," tambah Arfan.
Dari sisi jaringan, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur, Ika Sudarmaja, menyampaikan tantangan teknis. Salah satu tantangan praktisi di udara terbuka adalah masalah layangan masyarakat.
Kemudian, untuk mendukung integrasi PLTS terapung Sutami, diperlukan penyesuaian sistem transmisi.
"Yang dilakukan tentu ada rekonstruksi. Saluran yang tadinya nyambung ke PLTA dan langsung ke Kebun Agung akan dirubah sedikit kontruksinya supaya bisa nyambung ke PLTS," terang Ika Sudarmaja.
Proyek ini merupakan bagian dari RUPTL terbaru PLN. Optimasi energi hijau di Jawa Timur terus dilakukan. Peran PLN UIJT JBM adalah menyiapkan saluran transmisi untuk menghubungkan sumber-sumber energi terbarukan tersebut ke sistem kelistrikan yang lebih luas.