iklan jual beli mobil

Menuju Indonesia Maju Tanpa Stunting: Kab. Malang Perkuat Program Bangga Kencana dalam Hari Keluarga Nasional

stunting kabipaten malang

Suarajatim.com - Hari Keluarga Nasional ke-30 di Kabupaten Malang sukses digelar pada Rabu, 19 Juli 2023. Acara tersebut adalah bagian dari rangkaian kegiatan Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Dialog Bersama Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Malang.


Acara tersebut dihadiri oleh Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, M.M., serta 1500 kader PPK yang terdiri dari kader KB, kader kesehatan, dan kader PKK.

Ketua Pelaksana kegiatan, Aniswaty Aziz, SE, M.Si., menyampaikan laporan kepada Kepala BKKBN RI bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana serta mempercepat penurunan stunting melalui dialog bersama tim pendamping keluarga.

Aniswaty Aziz menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan Peraturan Kepala BKKBN No. 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia dari tahun 2021 hingga 2024.

Selain itu, Peraturan Bupati Malang No. 61 tahun 2022 juga menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ini, yang mengatur tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Malang No. 476/9707/35.07.120/2021 tanggal 25 Oktober 2021 juga mengenai pembentukan tim pendamping keluarga dan percepatan penurunan stunting.

Dia menjelaskan bahwa peringatan Hari Keluarga Nasional merupakan momen penting yang diselenggarakan sejak tahun 1993, dan tahun 2023 adalah peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 dengan tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju."

"Kabupaten Malang berkomitmen untuk mengurangi angka stunting dengan melakukan pendampingan keluarga oleh kader, tim pendamping keluarga," tambahnya.

Aniswaty Aziz juga menyampaikan hasil dari tim pendamping keluarga per tanggal 16 Juli 2023. Tim tersebut telah melakukan pendampingan sebanyak 1197 kali kepada calon pengantin, 13905 kali kepada ibu hamil, 5496 kali kepada ibu pasca bersalin, serta 18283 kali kepada balita, dengan total 34507 kali untuk balita.

Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk membantu keluarga berisiko stunting, calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan ibu yang memiliki balita, sehingga stunting dapat dicegah dan tidak muncul kembali.

Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG, selaku Kepala BKKBN RI, menyampaikan keyakinannya bahwa Kabupaten Malang memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah stunting karena gotong royong yang luar biasa.

Dia menyambut baik inisiatif Bupati Malang yang telah menginisiasi program "Bapak Asuh Anak Stunting" sejak tahun 2021. Dr. Hasto berharap bahwa Kabupaten Malang dapat mencapai target penurunan stunting sebesar 14%, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi.

Dia juga menyatakan bahwa pada bulan Agustus akan ada survei kesehatan Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, dan Kabupaten Malang sudah siap untuk menyambutnya.

BKKBN juga telah menyiapkan data tentang warga yang berisiko stunting, termasuk yang tidak memiliki jamban dan yang memiliki lingkar lengan 18 cm. Tim pendamping keluarga akan membawa ibu-ibu yang memiliki lingkar lengan 18 cm tersebut untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas segera setelah mereka hamil.

Dr. Hasto mengungkapkan bahwa mencegah stunting lebih baik daripada mengobatinya, dan oleh karena itu BKKBN mendampingi keluarga yang terindikasi berisiko mengalami stunting.

Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., juga menegaskan komitmen pemerintah Kabupaten Malang dalam meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia melalui pendampingan keluarga. Intervensi tersebut mencakup aspek kesehatan dan perkembangan anak, dengan fokus pada peningkatan gizi, pencegahan stunting, dan pendidikan pola asuh yang baik.

Dia berharap kegiatan Penguatan Program Bangga Kencana dapat berdampak positif dalam mengurangi angka stunting di Kabupaten Malang, bahkan menuju target zero stunting pada tahun 2024.

Bupati Malang juga menekankan semangat rukun dan gotong royong di Kabupaten Malang, di mana semua kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama dan saling mendukung.

LihatTutupKomentar