Pemprov Bali Perkuat Kepatuhan Hukum dan Keselamatan Wisatawan Asing

SUARAJATIM - Pemerintah Provinsi Bali dan Jasa Raharja memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan kepatuhan pajak kendaraan bermotor dan keselamatan berkendara, khususnya bagi wisatawan asing.
Kolaborasi Jasa Raharja dan Pemprov Bali untuk Edukasi Keselamatan Wisatawan Asing
Pertemuan antara Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, bersama jajaran direksi dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada 23 Mei 2025, menegaskan komitmen kedua pihak dalam menciptakan ekosistem transportasi yang aman dan tertib di Pulau Dewata.

Hingga April 2025, tingkat kepatuhan pajak kendaraan bermotor di Bali mencapai 61,85%, meningkat dari 58,63% pada Desember 2024. Angka kecelakaan lalu lintas juga turun 13,67% dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Ini bukti sinergi kami dengan Pemprov Bali membuahkan hasil positif,” ujar Rubi Handojo dalam keterangan resmi.

Program Strategis untuk Tekan Kecelakaan dan Edukasi Wisatawan Asing

Jasa Raharja telah menjalankan sejumlah inisiatif, seperti pemasangan rambu keselamatan bersama BNN dan DLHK, program pengajar peduli keselamatan di sekolah, serta sosialisasi via SMS Blast di titik rawan kecelakaan. Untuk wisatawan asing, kolaborasi dengan Imigrasi dan Polda Bali difokuskan pada pembinaan tertib lalu lintas.

Gubernur Koster menekankan pentingnya penegakan aturan bagi wisatawan asing. “Melalui Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2025, kami mewajibkan SIM internasional, penggunaan helm, dan pakaian sopan. Tim gabungan dari Imigrasi, Satpol PP, dan pecalang akan mengawasi pelanggaran,” tegasnya.

Selain edukasi, Pemprov Bali membentuk tim pengawasan terpadu untuk memastikan wisatawan asing mematuhi aturan hukum dan budaya setempat. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Jasa Raharja. “Kami juga akan terus sosialisasi di desa adat dan titik keramaian melalui pecalang,” tambah Benyamin Bob Panjaitan, Kepala Jasa Raharja Kantor Wilayah Bali.

Gubernur Koster mengapresiasi kontribusi Jasa Raharja dalam mendukung pembangunan Bali. “Sinergi ini tidak hanya meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.

Kedua pihak berkomitmen memperkuat kerja sama berkelanjutan guna menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan pajak. Dengan langkah terpadu ini, Bali diharapkan tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menghormati kearifan lokal.
LihatTutupKomentar