Dari Rusunawa ke Pasar: Sukses Budidaya Lele Binaan Yayasan Baitul Maal PLN UIT JBM

SUARAJATIM - Semangat gotong royong terasa di kompleks Rusunawa Pantai Mas, Kota Pasuruan. Sepuluh orang anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mandiri Bersatu sibuk merawat puluhan ribu ikan lele di kolam-kolam beton. Aktivitas ini menjadi rutinitas baru yang memberi harapan bagi perekonomian mereka.

Kolam budidaya ikan lele di Rusunawa Pantai Mas, Pasuruan, hasil program pemberdayaan Yayasan Baitul Maal PLN.
KUBE Mandiri Bersatu merupakan penerima program pemberdayaan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali. Awal Januari 2025, YBM PLN UIT JBM menyerahkan bantuan 8.000 bibit lele kepada kelompok ini. Bibit itu menjadi modal awal untuk membangun usaha.

Ketua YBM PLN UIT JBM, Alimmufadhol, mengatakan pemilihan lokasi didasari pada kebutuhan riil. “Awal mulanya mereka kesulitan mendapatkan bibit lele untuk dikembangbiakkan. Selain karena harga bibit yang mahal, perbedaan kondisi air dan cuaca juga menjadi hambatan. Berawal dari kondisi tersebut, kami akhirnya memberikan bantuan,” jelas Alimmufadhol.

Haris, Ketua Harian KUBE Mandiri Bersatu, membenarkan tantangan itu. Kini, setelah pendampingan, kelompoknya mampu memanen ikan lele setiap dua bulan sekali. “Alhamdulillah dengan bantuan bibit ikan lele dari UIT JBM, saat ini kami sudah bisa panen ikan lele setiap 2 bulan sekali, dengan maksimal hasil 6 kuintal sekali panen,” ujar Haris.

Hasil panen tersebut telah melampaui ekspektasi. Permintaan pasar sering kali melebihi kapasitas produksi yang ada. “Karena banyaknya permintaan, banyak pembeli yang terpaksa kami tolak karena melebihi kapasitas produksi kami. Hasil dari budidaya ikan lele ini, sangat membantu perekonomian para anggota,” tambah Haris.

Keberhasilan ini diapresiasi oleh jajaran manajemen PLN. Ika Sudarmaja, General Manager UIT JBM, menyatakan kebanggaannya. “Manajemen sangat mengapresiasi kinerja YBM UIT JBM selama tahun 2025, dari 11 penerima manfaat, salah satu yang berkembang cukup signifikan adalah budidaya lele ini. Hal ini membuktikan bahwa, dana zakat dan infaq yang dikelola YBM PLN, membawa dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan,” papar Ika.

Program ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan. Pendampingan intensif dilakukan bersama mitra seperti Lembaga Manajemen Infaq (LMI) Surabaya. Tujuannya agar usaha dapat mandiri dan berkembang.

Haris dan anggota KUBE memiliki rencana ambisius. Mereka ingin memperluas usahanya. “Rencana kami kedepannya, akan menambah kapasitas kolam budidaya dan menambah variasi ikan serta mengolah daging lele menjadi frozen food yang bisa dikirim ke daerah diluar Jawa Timur,” jelasnya.

Keberhasilan budidaya lele di Rusunawa Pasuruan menjadi contoh bagaimana dana sosial keagamaan dapat dikelola secara efektif. Bantuan yang tepat sasaran dan pendampingan berkelanjutan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat. YBM PLN menunjukkan peran korporasi dalam membangun kemandirian masyarakat. 

LihatTutupKomentar
-->