SUARAJATIM – Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Rizki Sadig, menegaskan pentingnya jiwa kewirausahaan dalam mengelola koperasi desa saat melakukan kunjungan kerja ke Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Selasa (5/8/2025).
Didampingi Bupati Tulungagung, Gatut Sunu, Rizki menyampaikan bahwa keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh kemampuan pengurusnya dalam melihat peluang dan bertindak inovatif.
“Pengurus yang punya jiwa wirausaha akan mampu melihat potensi, mengambil inisiatif, dan membawa koperasi tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Rizki Sadig di hadapan pengurus KDMP, perangkat desa, dan masyarakat Boyolangu.
Rizki menilai bahwa tantangan yang dihadapi KDMP saat ini justru harus menjadi pemantik semangat para pengurus untuk berpikir kreatif.
Salah satu permasalahan yang disampaikan Ketua KDMP Boyolangu, Nening Yuliarni, adalah terbatasnya modal operasional serta belum optimalnya dukungan dari lembaga-lembaga yang sebelumnya dijanjikan akan membantu penyediaan barang dagangan.
“Memang karena KDMP ini masih baru, pasti akan ada banyak penyesuaian kebijakan. Tapi kalau pengurusnya punya mental wirausaha, mereka tidak hanya menunggu, tapi aktif mencari jalan keluar,” tutur Rizki, yang juga menjabat Ketua DPW PAN Jawa Timur.
Ia pun mengapresiasi semangat gotong royong yang telah ditunjukkan oleh warga Boyolangu. Rizki menyebut, dari cerita Ketua KDMP, koperasi ini bisa berjalan karena ada warga yang secara sukarela memberikan pinjaman modal dan lahan untuk operasional.
“Itu contoh nyata semangat koperasi: saling bantu dan percaya. Tapi semangat saja tidak cukup, perlu juga manajemen yang kuat dan semangat entrepreneur,” tambahnya.
Rizki menjelaskan bahwa penguatan jiwa kewirausahaan ini akan dibarengi dengan pelatihan dan pendampingan dari dinas terkait. Tujuannya, agar pengurus tidak hanya mengelola koperasi secara administratif, tapi juga mampu memetakan peluang usaha sesuai potensi lokal.
Sebagai salah satu proyek percontohan di Tulungagung, KDMP Boyolangu saat ini sudah menjalankan beberapa unit usaha di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan sembako.
Rizki juga menegaskan bahwa koperasi desa merupakan salah satu wujud implementasi Asta Cita keenam dari Pemerintahan Presiden Prabowo, yaitu membangun Indonesia dari desa dalam rangka pemerataan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
“Koperasi desa adalah jalan tengah antara ekonomi rakyat dan pembangunan nasional. Tapi semua itu butuh pengurus yang tangguh, kreatif, dan punya jiwa wirausaha,” tutupnya.
![]() |
Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Rizki Sadig |
Didampingi Bupati Tulungagung, Gatut Sunu, Rizki menyampaikan bahwa keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh kemampuan pengurusnya dalam melihat peluang dan bertindak inovatif.
“Pengurus yang punya jiwa wirausaha akan mampu melihat potensi, mengambil inisiatif, dan membawa koperasi tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Rizki Sadig di hadapan pengurus KDMP, perangkat desa, dan masyarakat Boyolangu.
Rizki menilai bahwa tantangan yang dihadapi KDMP saat ini justru harus menjadi pemantik semangat para pengurus untuk berpikir kreatif.
Salah satu permasalahan yang disampaikan Ketua KDMP Boyolangu, Nening Yuliarni, adalah terbatasnya modal operasional serta belum optimalnya dukungan dari lembaga-lembaga yang sebelumnya dijanjikan akan membantu penyediaan barang dagangan.
“Memang karena KDMP ini masih baru, pasti akan ada banyak penyesuaian kebijakan. Tapi kalau pengurusnya punya mental wirausaha, mereka tidak hanya menunggu, tapi aktif mencari jalan keluar,” tutur Rizki, yang juga menjabat Ketua DPW PAN Jawa Timur.
Ia pun mengapresiasi semangat gotong royong yang telah ditunjukkan oleh warga Boyolangu. Rizki menyebut, dari cerita Ketua KDMP, koperasi ini bisa berjalan karena ada warga yang secara sukarela memberikan pinjaman modal dan lahan untuk operasional.
“Itu contoh nyata semangat koperasi: saling bantu dan percaya. Tapi semangat saja tidak cukup, perlu juga manajemen yang kuat dan semangat entrepreneur,” tambahnya.
Rizki menjelaskan bahwa penguatan jiwa kewirausahaan ini akan dibarengi dengan pelatihan dan pendampingan dari dinas terkait. Tujuannya, agar pengurus tidak hanya mengelola koperasi secara administratif, tapi juga mampu memetakan peluang usaha sesuai potensi lokal.
Sebagai salah satu proyek percontohan di Tulungagung, KDMP Boyolangu saat ini sudah menjalankan beberapa unit usaha di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan sembako.
Rizki juga menegaskan bahwa koperasi desa merupakan salah satu wujud implementasi Asta Cita keenam dari Pemerintahan Presiden Prabowo, yaitu membangun Indonesia dari desa dalam rangka pemerataan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
“Koperasi desa adalah jalan tengah antara ekonomi rakyat dan pembangunan nasional. Tapi semua itu butuh pengurus yang tangguh, kreatif, dan punya jiwa wirausaha,” tutupnya.