Suarajatim.com - Lewat mekanisme
rapat Majelis Tinggi yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), Partai Demokrat akhirnya memilih Bupati Trenggalek Emil Dardak
untuk dipasangkan dengan Bakal calon
gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
untuk bertarung dalam Pilgub 2018.
![]() |
foto:istimewa |
"Pertimbangannya dalam, dan objektif, setelah melalui
beberapa kali rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata Sekretaris
Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin.
Di pilgub Jatim, Khofifah-Emil akan didukung sejumlah partai
antara lain Demokrat, Nasdem, PPP, Partai Golkar, dan Partai Hanura.
Partai-partai itu sebelumnya menyerahkan keputusan cawagub kepada Khofifah dan
para kiai.
Padahal sebagaimana diketahui, Emil mengantongi kartu
anggota PDIP. Karenanya, pemilihan Emil Dardak sebagai cawagub Khofifah ini pun
langsung mendapat sorotan dari PDIP.
Emil sebelumnya diusung oleh PDIP saat maju dalam Pilkada
Trenggalek tahun 2015 bersama Mochamad Nur Arifin diusung koalisi tujuh partai;
Demokrat, PAN, Golkar, Gerindra, PDIP, Hanura dan PPP. Emil berhasil
mengalahkan lawannya Kholiq-Priyo dengan perolehan suara 76,28 persen.
"Tentu ada konsekuensi terhadap Emil, karena enggak mungkin PDIP main di banyak kaki," kata politikus PDIP Eva Kusuma Sundari.
Karena PDIP sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Saifullah Yusuf dan Azwar Anas, menurut Eva perlu pendisiplinan terhadap Emil yang mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA). "Rekom resmi sudah diberikan ke kader Anas sebagai Wagub, jadi biasanya Emil akan mundur atau dipecat karena indisipliner," tandasnya.
DPD PDIP Jatim juga sebelumnya meyakini Emil tidak akan maju dalam Pilgub Jatim, meski saat itu beberapa survei menempatkan namanya di jajaran rangking atas. Bahkan, sebelum pengumuman oleh Partai demokrat dilakukan, Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, menyebut bahwa Bupati Trenggalek itu mematuhi amanah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah sering berkomunikasi dengan Mas Emil dan beliau menyatakan tidak maju meski diusulkan namanya. Mas Emil itu orangnya santun dan beliau pasti mendengar amanah Bu Mega," ucap Kusnadi sebagaimana dikutip Antara.
Menurut Kusnadi, alasan Emil yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Golkar dalam Pilkada Trenggalek itu tidak akan maju karena masih fokus bekerja di daerahnya. //CT
"Tentu ada konsekuensi terhadap Emil, karena enggak mungkin PDIP main di banyak kaki," kata politikus PDIP Eva Kusuma Sundari.
Karena PDIP sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Saifullah Yusuf dan Azwar Anas, menurut Eva perlu pendisiplinan terhadap Emil yang mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA). "Rekom resmi sudah diberikan ke kader Anas sebagai Wagub, jadi biasanya Emil akan mundur atau dipecat karena indisipliner," tandasnya.
DPD PDIP Jatim juga sebelumnya meyakini Emil tidak akan maju dalam Pilgub Jatim, meski saat itu beberapa survei menempatkan namanya di jajaran rangking atas. Bahkan, sebelum pengumuman oleh Partai demokrat dilakukan, Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, menyebut bahwa Bupati Trenggalek itu mematuhi amanah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah sering berkomunikasi dengan Mas Emil dan beliau menyatakan tidak maju meski diusulkan namanya. Mas Emil itu orangnya santun dan beliau pasti mendengar amanah Bu Mega," ucap Kusnadi sebagaimana dikutip Antara.
Menurut Kusnadi, alasan Emil yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Golkar dalam Pilkada Trenggalek itu tidak akan maju karena masih fokus bekerja di daerahnya. //CT