Pemeliharaan Gardu Induk PLN Antisipasi Lonjakan Beban Listrik Saat Nataru di Surabaya-Sidoarjo

SUARAJATIM - Surabaya sebagai kota metropolitan menghadapi tantangan besar dalam menjaga keandalan listrik, terutama menjelang Natal 2025 serta Tahun Baru 2026. Aktivitas ekonomi, pusat perbelanjaan, kawasan industri, hingga hunian padat mendorong kebutuhan energi terus meningkat. Pada fase inilah kesiapan sistem kelistrikan menjadi faktor penting bagi keberlangsungan kegiatan masyarakat.
Petugas PLN UIT JBM melaksanakan pemeliharaan jaringan transmisi bertegangan di Gardu Induk GIS Darmogrande Surabaya jelang Nataru.
Petugas PLN UIT JBM melakukan pemeliharaan jaringan transmisi tanpa padam di GIS Darmogrande Surabaya
PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur Bali (UIT JBM) melakukan serangkaian pekerjaan pemeliharaan jaringan transmisi di kawasan Surabaya serta Sidoarjo. Fokus pekerjaan diarahkan pada penguatan sistem tanpa mengganggu suplai listrik pelanggan. Salah satu titik utama berada di Gardu Induk Gas Insulated Switchgear (GIS) Darmogrande Surabaya, simpul penting penyaluran energi di wilayah perkotaan.

Pemeliharaan dilakukan secara online atau tanpa pemadaman. Metode ini dipilih karena kebutuhan listrik Surabaya terus tumbuh, terutama dari sektor non-residensial. Rata-rata konsumsi listrik rumah tangga mencapai sekitar 351 kWh per bulan.

Angka tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Surabaya yang tercatat 5,76 persen pada 2024. Kondisi ini memperlihatkan beban sistem yang tidak hanya berasal dari rumah tangga, tetapi juga dari kegiatan bisnis serta industri.

Di GIS Darmogrande, PLN UIT JBM memasang kawat Ground Shield Wire antar section pada gantry 150 kV. Pekerjaan ini bertujuan menjaga perlindungan jaringan transmisi dari gangguan eksternal sekaligus meningkatkan keandalan penyaluran daya. Seluruh proses dikerjakan oleh personel bersertifikat Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan dengan penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja secara ketat sejak tahap persiapan hingga eksekusi lapangan.

Pemeliharaan juga dilakukan di Gardu Induk 150 kV Sidoarjo melalui penyempurnaan sistem pengaman interlock. Pada jalur transmisi New Porong–Sidoarjo, penggantian isolator yang rusak menjadi prioritas karena wilayah tersebut memiliki aktivitas industri yang tinggi. Keandalan jaringan di kawasan ini berpengaruh langsung pada operasional pabrik serta pusat logistik.

Beban listrik di Jawa Timur diketahui dapat meningkat hingga sekitar 30 persen pada periode tertentu, seperti setelah Natal, Tahun Baru, Lebaran, atau hari raya besar lainnya. Lonjakan ini menunjukkan betapa vitalnya kesiapan infrastruktur transmisi, khususnya di koridor industri Surabaya, Sidoarjo, serta Gresik.

“Melalui serangkaian pekerjaan pemeliharaan ini, PLN memastikan jaringan transmisi tetap aman, stabil, dan siap mendukung kebutuhan listrik masyarakat serta pelanggan industri di Sidoarjo dan sekitarnya, terutama di momen krusial jelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun baru,” tutur Ika Sudarmaja, General Manager PLN UIT JBM.

Langkah pemeliharaan yang dilakukan menjelang Nataru menjadi gambaran bagaimana sistem transmisi berperan sebagai tulang punggung pasokan listrik kawasan metropolitan. Keandalan jaringan bukan hanya soal kesiapan teknis, tetapi juga tentang menjaga ritme kehidupan kota besar agar tetap berjalan tanpa gangguan pada periode dengan konsumsi energi tertinggi.
LihatTutupKomentar